Cara Buat Pakan Ayam dari Ampas Kelapa

Cara Buat Pakan Ayam dari Ampas Kelapa
Pakan merupakan komponen penting di dalam usaha peternakan.
Ampas Kelapa dapat di manfaatkan untuk di olah menjadi pakan ternak. sebagai pakan ayam dan pakan bebek atau itik.
Kandungan nutrisi yang tinggi dalam ampas kelapa sangat baik untuk pertumbuhan ternak dan membuat ternak cepat besar dan cepat berkembang.
Dengan ampas kelapa sebagai pakan, maka peternak bisa memaksimalkan efisiensi biaya pakan.

Indonesia yang merupakan penghasil kelapa (Cocos nucifera) terbesar kedua di dunia, sesudah Phillipina.
Ampas kelapa berpotensi untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan ternak adalah ampas kelapa yang digunakan merupakan hasil samping dari proses pembuatan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil. Ampas kelapa hasil samping pembuatan minyak kelapa murni masih segar dan masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.
protein kasar yang terkandung pada ampas kelapa mencapai 23%, dan kandungan seratnya yang mudah dicerna merupakan suatu keuntungan tersendiri untuk menjadikan ampas kelapa sebagai bahan pakan pedet (calf).
Untuk dapat menjadi pakan ternak, maka ampas kelapa di fermentasi terlebih dahulu. Penggunaan dalam ransum bisa mencapai 20% dari jumlah total bahan ransum pakan ayam atau penggunaannya tidak melebihi 20% dari biomassa konsentrat ransum.
Ampas kelapa fermentasi mempunyai potensi sebagai pakan karena memiliki kadar protein 26,9%; Kecernaan bahan kering in vitro 95,1% dan kecernaan bahan organik in vitro 98,82%.
Proses fermentasi dapat menurunkan kadar lemak ampas kelapa sebesar 11,39%.
Pakan yang dihasilkan dalam proses fermentasi ini cukup aman untuk dikonsumsi olah ternak karena memiliki kandungan aflatoksin B1, B2, G1, dan G2.
Meningkatkan energi termetabolisme (EM) dan otomatis meningkatkan daya cerna.

NILAI NUTRISI AMPAS KELAPA SEGAR
Ampas Kelapa
Kadar lemak yang cukup tinggi pada ampas kelapa merupakan kendala pada pengolahan, Ampas kelapa mengandung lemak yang cukup tinggi (12%) dan EM (energi termetabolisme yang rendah 1500-1540kacl)
Kandungan ampas kelapa (hasil samping dari pembuatan minyak kelapa murni) sebelum di fermentasi:
Kadar air 11,31%
Protein kasar 11,35%
Lemak kasar 23,36%
Serat makanan 5,72%
Serat kasar 14,97%
Kadar abu 3,04%
Kecernaan bahan kering in vitro 78,99%
Kecernaan bahan organik in vitro 98,19%

ASPERGILLUS NIGER SEBAGAI INOKULUM FERMENTASI
Kapang Aspergillus niger adalah kapang anggota genus Aspergillus, famili Eurotiaceae, ordo Eutiales, sub-klas Plectomycetetidae, kelas Ascomycetes, sub-divisi Ascomycotina dan divisi Amastigmycota. Aspergillus niger mempunyai sifat aerobik, sehingga dalam pertumbuhannya memerlukan oksigen dalam jumlah yang cukup. Aspergillus niger termasuk mikroba mesofilik dengan pertumbuhan maksimum pada suhu 35 °C - 37 °c. Derajat keasaman untuk pertumbuhan mikroba ini akan lebih baik pada kondisi asam atau pH yang rendah.

CARA FERMENTASI
1 kg Ampas kelapa dikeringkan. kemudian ditambah amino (bisa yang bubuk atau yang cair).
Ampas kelapa dihaluskan.
Rebus air dalam panci kukus hingga mendidih selama 30 menit dimulai sejak air mendidih.
Angkat, dinginkan, simpan dalam wadah kedap udara, tunggu selama minimal 24 jam. (pastikan penangangan ini kedap udara)
Sebelum dimasukkan kewadah agar diaduk (dalam skala besar gunakan mesin mixer) agar semua bahan homogen.
Hasilnya sudah bisa diberikan ke unggas (ayam pedaging, ayam kampung, ayam joper, ayam petelur, bebek pedaging, bebek petelur, entok, itik, kalkun dan angsa)

Untuk ransum masing-masing jenis hewan ternak berbeda dan dibutuhkan pengetahuan kandungan nutrisi berbeda.
Contoh kebutuhan dasar pakan ayam joper :
Fase stater : Protein 20-21%, energi termetabolisme 2800kcal/kg
Fase Grower : Protein 18–19%, energi termetabolisme 2900kcal/kg
Fase Finisher : Protein 15–16 %, energi termetabolisme 3200 kcal/kg

Uji Lapangan (Progress report panen ayam broiler H. Muhammad Fadlun di Banyuwangi)
Tebar atau populasi : 12.000 ekor
Jumlah pakan pabrik : 11.150 kg
Jumlah pakan organik : 24.650 kg (ampas kelapa 20%)
Total jumlah pakan : 35.800 kg

Cara pemberian pakan : Dibibis dengan probiotik
Mortalitas : 245 ekor
panen usia 30 hari : bobot jantan 2,15/ekor, bobot betina 1,8kg
Bobot panen : 20.400 kg
Menggunakan pemanas : H1 sd H20
Probiotik khusus unggas : Dosis 10ml setiap 2 hari (diberikan ke air minum)
FCR : 1,75
FCR terbaik saat ini klaim dari beberapa peternak diperoleh 1,47-1,5 namun peran ampas kelapa dan pakan organik dalam progress report ini sangat membantu mengatasi biaya pakan.

VCO adalah minyak kelapa, tapi minyak kelapa belum tentu VCO

Perbedaan VCO dengan Minyak Kelapa bukan VCO. Berdasarkan cara pengolahan dan kualitasnya, maka minyak kelapa yang ada dipasaran dikelompo...