Cara Buat SCRUB dari Minyak Kelapa

Cara membuat SCRUB
Sebelum kita lebih jauh membicarakan mengenai Cairan Minyak Kelapa Murni untuk membuat SCRUB yang bermanfaat bagi kulit wajah yang kusam dan kering, maka terlebih dahulu kita bahas secara singkat apa itu scrub?.
Dalam produk pembersih tubuh ataupun produk perawatan tubuh, seperti pada sabun pembersih wajah, body lotion, pelembab, body butter dan lain sebagainya, sering kita dapati adanya butiran halus yang biasa disebut Scrub.
Adapun manfaat Scrub adalah untuk mengangkat sel kulit yang sudah mati, juga sekaligus mengangkat kotoran yang menyumbat pori kulit.
Jika scrub digunakan pada wajah, maka scrub akan memberi manfaat untuk menghaluskan permukaan kulit wajah. Scrub juga bermanfaat untuk merawat kulit tubuh lainnya.

Bagi yang ingin menggunakan scrub alami untuk perawatan kecantikan di rumah, dapat mencoba untuk membuat scrub sendiri dengan menggunakan bahan alami yang aman bagi kulit dan terhindar efek samping. Selain mudah, juga akan lebih menghemat uang dan waktu.

Bagi yang memiliki kulit wajah kering, sangat cocok menggunakan Minyak Kelapa Murni atau dikenal dengan VCO untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kulit wajah. Selain itu Minyak Kelapa Murni juga dapat memberikan kelembapan pada tekstur kulit yang kering, serta sebagai antiseptik dan mengandung Vitamin E alami, VCO juga cocok untuk jenis kulit berminyak.
Gula pasir bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati dan menjadikan kulit tampak putih dan bercahaya.

Bahan untuk membuat SCRUB: VCO atau Minyak Kelapa Murni, Gula Pasir Putih, Lidah Buaya atau bisa diganti dengan madu madu.

Cara Membuat SCRUB
Ambil satu lembar lidah buaya ukuran panjang 10cm, Kupas sebagian kulit lidah buaya (pada bagian yang rata) kemudian gunakan sendok untuk serut isi nya dengan perlahan.
Campurkan gel lidah buaya dengan 2 sendok teh Minyak Kelapa Murni, serta dengan 2 sendok teh gula ke dalam mangkuk.
Setelah semua bahan tercampur rata, tuangkan scrub ke telapak tangan dan oleskan pada permukaan wajah dengan gosok dan pijat dengan lembut secara melingkar.
Diamkan selama 10 menit.
Setelah itu bilas dengan air hangat hingga bersih. Lakukan cara ini secara rutin untuk membuat kulit menjadi tidak kering dan lembut.
Silahkan mencoba dan rasakan manfaatnya.

SCRUB dari AMPAS KELAPA PARUT
Ampas dari kelapa parut dapat manfaaatkan sebagai scrub atau lulur, dapat dipakai langsung tanpa campuran apapun. adapun manfaat dari ampas kelapa adalah untuk melembabkan kulit, mengenyalkan,dan kilatkan kulit. Ampas kelapa juga akan mengikis lapisan kulit luar yang kasar dan kering karena ampas kelapa mengandung minyak alaminya yang dapat mengurangi kekeringan kulit.
Cara menggunakan ampas kelapa sebagai lulur atau scrub: gosokkan ampas kelapa secara pada kulit tubuh, diamkan selama satu menit agar minyak alami nya meresap, kemudian bilas.
Untuk memutihkan kulit dapat dengan mencampurkan ampas kelapa dengan 2 sendok makan tepung beras, kemudian gosokkan ampas kelapa yang sudah dicampur tepung beras secara pada kulit tubuh, diamkan selama satu menit, kemudian dibilas.

Cocopeat Serbuk Kulit Buah Kelapa

Cocopeat Serbuk Kulit Buah Kelapa
Kulit kelapa terdiri dari serat dan gabus sebagai penghubung antar serat, dan Cocopeat adalah gabus berbentuk serbuk halus yang dihasilkan dari proses penghancuran kulit buah kelapa yang sudah tua, untuk menghasilkan serat atau sabut kelapa yang lebih dikenal coco fiber. Kulit kelapa yang belum di olah bukanlah cocopeat.

Variasi Bentuk Cocopeat
serbuk kulit kelapa sebelum diolah menjadi cocopeat, maka harus melalui proses pencucian, pemanasan, penyaringan lalu pemeriksaan teliti.
Cocopeat yang dihasilkan akan dibagi ke dalam berbagai tingkat butiran dan kepadatan kemudian masuk dalam tahap pengemasan.
Cocopeat umumnya dikemas dalam bentuk kemasan serbuk curah atau dalam kemasan kompres atau padat atau berbentuk balok/briket, lempengan papan, dan lempengan cakram.

Coco peat memiliki beberapa keunggulan sebagai media tanam. diantaranya adalah kemampuan mengingat air (water holding capacity) atau hidrofilik (suka air). Coco peat memiliki kemampuan menyimpan air yang sangat besar, bisa menyerap air lebih dari setengah massanya, Karena sifatnya yang mampu menyimpan air, media ini hanya cocok digunakan di daerah-daerah yang panas dan kering. coco peat juga mengandung tannin. Kandungan tannin ini tidak baik untuk tanaman.

Serbuk kulit kelapa atau cocopeat atau sekam buah kelapa sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air dan menggemburkan tanah, biasanya digunakan untuk budidaya hortikultura, termasuk sebagai media tanam hidroponik sebagai pengganti media tanah. Penggunaan cocopeat sebagai media tanam biasanya dengan cara menambahkan air untuk menguraikan, mengembangkan, dan menganginkannya. Cocopeat juga dapat digunakan sebagai media ternak cacing, bahan baku panel untuk furniture atau partikel papan untuk mebel, dan sebagai bahan bakar dalam pembuatan batu bata.

Kekurangan Cocopeat sebagai media tanam adalah kandungan nutrien yang rendah, sehingga perlu ditambahkan kompos atau pupuk organik lain serta sekam. hindari air berlebih karena jika cocopeat terlalu lembab dapat menyebabkan busuk akar.
Cocopeat alami mempunyai kadar pH pada kisaran 5,8 sampai 6 yang berarti sedikit asam. Namun, pada beberapa tanaman budidaya yang populer seperti mangga, kisaran pH ini merupakan kisaran pH optimal mereka untuk tumbuh dengan baik (kebutuhan pH tanaman umumnya 5,5-6,5).

Cocopeat secara alami masih mengandung fungi Trichoderma sp. untuk membuat cocopeat menjadi steril adalah dengan menggunakan hidrogen peroksida. Ada pula cocopeat berkualitas buruk yang masih mengandung sisa-sisa garam atau tannin sehingga perlu dibersihkan berkali-kali agar garam dan tannin hilang, tannin membuat tanaman jadi kuntet, kerdil, dan menguning.
Kandungan klor (Cl) pada cocopeat masih tinggi sehingga bila bereaksi dengan air akan membentuk senyawa asam klorida (HCl) yang membawa sifat asam. Pencucian sempurna cocopeat akan membuat kandungan klor hilang.

Pada budidaya jamur, cocopeat sangat cocok digunakan sebagai substrat. Substrat cocopeat menyediakan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan jamur karena cocopeat mengandung selulosa dan lignin yang tinggi.
Cocopeat merupakan bahan absorben yang baik. Cocopeat kering dapat menyerap minyak pada lantai yang licin. Bahan ini juga dapat digunakan sebagai alas tidur hewan ternak dan hewan peliharaan karena dapat menyerap kotoran hewan dengan baik. Cocopeat dapat digunakan ulang hingga 3 kali pemakaian.

Cocopeat Serbuk Kulit Buah Kelapa Media Tanam Alternatif Selain Tanah

Cara Buat Kelapa Bakar

Kelapa Bakar yang dimaksud dalam artikel ini adalah buah kelapa yang dibakar terlebih dahulu sebelum di konsumsi air dan daging buah nya. Adapun buah kelapa yang dibakar adalah buah kelapa muda atau yang daging buah nya masih lunak. Air Kelapa muda selain menyegarkan juga sangat baik untuk dikonsumsi, pada artikel ini saya tidak menuliskan manfaat kelapa bakar bagi kesehatan, adapun manfaat kelapa bakar bagi kesehatan dapat dibaca pada artikel berjudul Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu. Artikel ini adalah mengenai cara membuat kelapa bakar, resep kelapa bakar dan peluang usaha kelapa bakar serta analisa usaha kelapa bakar.
Dengan cara membuatnya yang dibakar terlebih dahulu membuat Minuman Kelapa Bakar hangat mempunyai rasa air dan buah kelapa yang sangat berbeda dengan kelapa muda yang tidak dibakar. rasa air degan terasa lebih manis dan daging degan lebih terasa gurih dan enak.
cara pengolahan minuman kelapa bakar merupakan buah kalapa hijau muda yang dibakar kurang lebih selama 3 hingga 4 jam hingga air dalam buah kelapa mendidih.
Kelapa muda yang dibakar membuat rasa nya berbeda dengan kelapa muda yang tidak dibakar. kelapa bakar lebih enak dan gurih bebeda dengan buah kelapa biasa yang hanya ada rasa manis saja. Kelapa bakar ini dapat dikonsumsi semua usia.

Cara Membuat Kelapa Bakar
Pilih buah kelapa muda yang baik dan berkualitas bagus. Bakar kelapa dalam tungku hingga 4 jam, sampai air buah kelapa muda mendidih.

2 Model Tungku Bakar Kelapa Muda


Resep Minuman Kelapa Bakar
Resep Es Kelapa Muda Bakar
1 buah kelapa bakar ditambahkan es kristal.

Resep Ramuan Kelapa Muda Bakar
Bahan:
kelapa Bakar, 1 buah.
sirup gula, 3 sdm.
susu kental manis secukupnya.
ramuan rempah yaitu jahe merah, ginseng, gula aren, kayu manis, kapulaga, cengkeh, dikeringkan dan digiing untuk dijadikan serbuk.
sereh,
daun pandan
madu, 2 sdm.
telur ayam kampung, 1 butir.

Berbagai
Cara:
ramuan rempah direbus terlebih dahulu beserta sereh dan daun pandan hingga matang untuk mendapatkan sari rempah. takaran sari rempah untuk ibuah kelapa bakar adalah 2 sdm.
Kupas salah satu bagian kelapa dan beri madu,tambahkan sirup gula, lalu ramuan, dan susu kental manis dan telur, kemudian Aduk semua bahan menjadi satu, sajikan masih dengan batok kelapa dalam keadaan masih hangat.

Resep Kelapa Muda Bakar Hangat
Bahan:
kelapa Bakar, 1 buah.
sirup gula, 3 sdm.
daun pandan
susu kental manis secukupnya.
madu, 2 sdm.
jahe bakar 1cm. dipipihkan.

Cara:
Aduk semua bahan menjadi satu, sajikan masih dengan batok kelapa dalam keadaan masih hangat.
Cara membuat sirup gula: didihkan air dengan takaran sama banyak dengan gula, masukkan gula dan daun pandan. angkat setelah mendidih.

Baca juga Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu dan Peluang Usaha Minuman Kelapa Bakar

Peluang Usaha Minuman Kelapa Bakar

Analisa Usaha Kelapa Bakar
Kelapa Bakar
Harga jual kelapa bakar tergantung dari kombinasinya,
harga kelapa bakar tanpa apapun Rp 7 ribu,
kelapa bakar pakai susu Rp 8 ribu,
kelapa bakar pakai madu ramuan rempah Rp 10 ribu,
kelapa bakar pakai madu ramuan rempah plus susu Rp 12 ribu,
kelapa bakar pakai ramuan madu rempah plus susu dan telur Rp 15 ribu.

Peluang usaha minuman kelapa bakar.

Memulai usaha minuman kelapa bakar
Proses pengolahan minuman kelapa bakar tidak terlalu sulit. Dalam menjalankan usaha minuman kelapa bakar dapat dijalankan dengan kebutuhan modal kecil, dimana usaha minuman kelapa bakar bisa dijalankan dengan menjajajannya di rumah langsung dengan memanfaatkan perabot rumah tangga yang sudah Anda miliki sebagai keperluan produksi.

Strategi promosi usaha minuman kelapa bakar
Untuk dapat menjalankan pemasaran usaha minuman kelapa bakar memang dapat ditempuh dalam berbagai upaya yakni dengan promosi. Promosi minuman kelapa bakar dapat dikeluarkan lewat mulut ke mulut, dimana olahan minuman kelapa bakar harus dibuat secara enak sehingga disukai oleh banyak orang sehingga promosi dapat berjalan dengan sendirinya sehingga menjadi efektif dan juga banyak diperbincangkan banyak orang.

Analisa Usaha Minuman Kelapa Bakar
Asumsi
Masa penggunaan etalase/gerobak selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan tungku pembakaran selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan panci selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan pisau besar selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan pisau kecil selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan meja selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan kursi selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan gelas selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan sendok selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan wadah selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan nampan dan serbet selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan peralatan lainnya selama waktu 3,5 tahun
Investasi
Peralatan Harga
etalase/gerobak Rp. 1,822,700
tungku pembakaran Rp. 310,500
panci Rp. 250,500
pisau besar Rp. 241,800
pisau kecil Rp. 50,500
meja Rp. 1,437,800
kursi Rp. 1,031,600
gelas Rp. 106,500
sendok Rp. 89,600
wadah Rp. 86,500
nampan dan serbet Rp. 47,600
Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 40,900
Jumlah Investasi Rp. 5,516,500

Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap Nilai
Penyusutan etalase/gerobak 1/62 x Rp 1.822.700 Rp. 29,000
Penyusutan tungku pembakaran 1/62 x Rp. 310.500 Rp. 5,000
Penyusutan panci 1/62 x Rp. 250.500 Rp. 4,000
Penyusutan pisau besar 1/44 x Rp. 241.800 Rp. 5,000
Penyusutan pisau kecil 1/44 x Rp. 50.500 Rp. 1,000
Penyusutan meja 1/62 x Rp. 1.437.800 Rp. 23,000
Penyusutan kursi 1/62 x Rp. 1.031.600 Rp. 17,000
Penyusutan gelas 1/44 x Rp. 106.500 Rp. 2,000
Penyusutan sendok 1/44 x Rp. 89.600 Rp. 2,000
Penyusutan wadah 1/44 x Rp. 86.500 Rp. 1,500
Penyusutan nampan dan serbet 1/44 x Rp. 47.600 Rp. 1,000
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 40.900 Rp. 500
gaji karyawan Rp. 650,000
Total Biaya Tetap Rp. 741,000

Biaya Variabel
kelapa muda hijau Rp. 90,000 x 30 = Rp. 2,700,000
susu kental manis Rp. 34,000 x 30 = Rp. 1,020,000
sirup gula Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
telur ayam kampung Rp. 75,000 x 30 = Rp. 2,250,000
madu Rp. 37,500 x 30 = Rp. 1,125,000
ginseng Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300,000
kayu manis Rp. 14,500 x 30 = Rp. 435,000
jahe merah Rp. 12,000 x 30 = Rp. 360,000
kapulaga Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300,000
cengkeh Rp. 13,500 x 30 = Rp. 405,000
sereh Rp. 4,000 x 30 = Rp. 120,000
es batu Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300,000
sedotan Rp. 12,500 x 30 = Rp. 375,000
pengemas Rp. 12,000 x 30 = Rp. 360,000
kayu bakar Rp. 20,000 x 30 = Rp. 600,000
sewa tempat Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
air dan listrik Rp. 13,500 x 30 = Rp. 405,000
Total Biaya Variabel Rp. 12,405,000

Total Biaya Operasional
Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 13,146,000

Pendapatan per Bulan
85 porsi x Rp. 6,000 = Rp. 510,000
Rp. 510,000 x 30 hr = Rp. 15,300,000

Keuntungan per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp. 15,300,000 13,146,000 = Rp. 2,154,000


Lama Balik Modal
Total Investasi / Keuntungan = Rp. 5,516,500 : 2,154,000 = 3 bln
Berdasarkan atas deskripsi dari perhitungan analisa usaha minuman kelapa bakar yang tercantum di atas, dengan melihat asumsi tersebut maka Anda akan mengeluarkan sejumlah biaya yang bernilai Rp 5,516,500 yang dialokasikan untuk biaya investasi, serta anggaran alokasi pemakaian biaya tetap senilai Rp 741,000 untuk kebutuhan biaya variabel sejumlah Rp 12,405,000 dan juga anggaran Rp 13,146,000 untuk total biaya operasional. Dari analisa usaha minuman kelapa bakar ini dapat diasumsikan untuk waktu satu bulan totalnya penerimaan yang di dapatkan dari penjualan minuman kelapa bakar sebanyak 85 porsi dalam sehari dengan dibanderol Rp 6.000 per porsi akan mendapatkan rata-rata penjualan minuman kelapa bakar perhari dengan mengantongi hasil berjumlah Rp 510,000. Namun bila dihitung dalam waktu satu bulannya usaha minuman kelapa bakar akan mendapatkan hasil Rp 2,154,000. Sehingga dapat dideskripsikan bilamana usaha minuman kelapa bakar sangat menguntungkan dengan harga nilai jual yang terjangkau. Agar kembali modal berjualan dari minuman kelapa bakar ini membutuhkan waktu selama 3 bulan.

mesin disk mill untuk proses dari penggilingan bahan ramuan yang dikeringkan dapat berjalan lebih mudah, cepat juga praktis.

Baca juga Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu dan Cara Buat Kelapa Bakar

Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu

Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu
Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni, mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.

air kelapa ijo dianggap lebih istimewa daripada air kelapa jenis lain, dikarenakan, kandungan tannin (zat anti racun) dalam air kelapa ijo lebih tinggi.  Tannin adalah senyawa yang dipercaya mampu menawar racun.

Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu
Tidak sulit untuk membedakan kelapa ijo dengan kelapa bukan ijo.
kelapa ijo muda mempunyai ciri khas yaitu bila dikupas kulit bagian pangkal buahnya akan terlihat warna agak ungu atau keunguan atau merah muda di antara kulit sabut yang putih.
Disebut kelapa ijo bukan karena kulit buah nya yang berwarna hijau, Kelapa jenis lain yang kulitnya tidak berwarna hijau, juga adalah kelapa ijo jika pangkal buahnya berwarna merah muda atau agak ungu.
Air kelapa ijo rasanya agak pahit dan tidak sesegar air kelapa jenis lain.
Daging buah kelapa ijo muda berwarna merah muda.

Populasi Kelapa Ijo
Kelapa ijo adalah tanaman langka dan belum dapat dibudidayakan atau dikembangkan,  seperti kelapa kopyor yang sudah di budidayakan. Hama pohon kelapa juga sangat menyukai kelapa ijo.

Khasiat Kelapa Ijo Bakar
Air buah Kelapa ijo bakar dipercaya berkasiat untuk membangkitkan stamina dan daya tahan, menghilangkan masuk angin, mengobati batu ginjal dan sembuhkan sakit kencing batu, menyembuhkan keluhan asma atau sesak napas, menurunkan darah tinggi, mengatasi kolesterol, menghilangkan pegal-pegal serta rematik, masuk angin dan menetralisir racun pestisida sayuran, asam urat, darah tinggi, menghancurkan lemak. Kelapa Ijo Bakar merupakan satu diantara pengobatan alternatif.
Kelapa ijo bakar dapat dikonsumsi semua usia. Agar kesehatan terjaga dan penyakit bisa teratasi, bisa mengonsumsinya dua kali seminggu.

Rasa hangat air kelapa ijo bakar dipercaya untuk meluruhkan kencing batu dan batu ginjal.
Hasil penelitian Dr. Eugenio Macalalag, ahli urologi dari Chinese General Hospital dan National Kidney Institut,Filipina, menunjukkan bahwa terapi air kelapa sangat efektif melarutkan batu ginjal. Namun, penelitian tersebut dilakukan pada air kelapa yang segar, bukan kelapa bakar, sejauh ini belum ada penelitian tentang air kelapa bakar.
Walaupun belum ada penelitiannya, kelapa ijo bakar benar benar ampuh untuk meluruhkan kencing batu, batu ginjal dan obat batu empedu. Dengan minum kelapa ijo bakar rutin 2 kali sehari pagi dan malam sebelum tidur membuat batu keluar dengan sendirinya tanpa operasi .

Kelapa Ijo Bakar
Resep Kelapa Ijo Obat Batu Empedu:
kelapa ijo muda, 1 buah.
selanjutnya lubangi pada pangkal kelapa tadi, selanjutnya kelapa dibakar sampai airnya mendidih, setelah mendidih, dinginkan.
minum sampai habis menjelang tidur malam, lakukan selama 7 malam.
Mudah mudahan batu empedu akan larut bersama kotoran yang keluar dari tubuh. Resep berdasarkan kesaksian penderita batu empedu.
Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu

Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu

Ciri Kelapa Ijo Obat Batu Empedu

Minyak Kelapa Dara Alternatif untuk Putihkan Gigi

Menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah hal penting, tanpa pembersihan secara teratur, bakteri dapat menumpuk di dalam mulut yang menyebabkan plak pada gigi, yang akhirnya menyebabkan penyakit gusi, kerusakan gigi, bau mulut serta terjadi perubahan warna gigi.

Pada kesempatan kali ini kita membicarakan pemutihan gigi atau teeth whitening yaitu cara putihkan warna gigi. Seiring bertambahnya usia, gigi akan secara alami berubah menjadi lebih gelap. Penyebab utama perubahan warna gigi adalah karena merokok, teh, kopi, dan anggur merah.

Oleh dokter gigi proses pemutihan gigi dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Pemutihan secara eksternal, yaitu dengan memberikan gel pemutih pada permukaan luar gigi. Pemutihan secara internal yaitu menempatkan produk pemutih di dalam gigi. Pemutihan eksternal lebih umum dilakukan ketimbang internal, karena pemutihan internal hanya akan dilakukan pada pasien yang juga menjalani perawatan saluran akar gigi.
Efek samping adalah sesuatu yang tidak diinginkan dari suatu prosedur, dan kebanyakan efek samping yang terjadi paska pemutihan gigi bersifat sementara, biasanya akan hilang dalam beberapa hari, tetapi segera hubungi dokter bila efek samping masih berlanjut. Efek samping pemutihan gigi diantara nya adalah gigi menjadi sensitif pada panas dan dingin, sakit tenggorokan dan gusi perih.

Produk pemutih gigi umumnya mengandung hidrogen peroksida (hydrogen peroxide) atau karbamid peroksida (carbamide peroxide). Karena alasan tertentu proses pemutihan gigi menggunakan bahan kimia (metode bleaching) tidak dapat dilakukan pada semua orang, seperti pada orang yang memiliki kerusakan gigi atau sedang mengalami masalah pada gusi, maka harus diobati terlebih dahulu sebelum melakukan proses pemutihan gigi. Pemutihan gigi dengan menggunakan bahan kimia tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau yang sedang menyusui, atau yang masih berusia di bawah 18 tahun.

Minyak Kelapa Dara Alternatif untuk Putihkan Gigi
Cara Alami Putihkan Gigi
Pertanyaan adalah bagaimana cara aman memutihkan gigi, bagi wanita hamil atau menyusui, yang masih berusia di bawah 18 tahun, yang memiliki kerusakan gigi atau sedang mengalami masalah pada gusi, sedangkan proses pemutihan gigi menggunakan produk berbahan kimia (metode bleaching) tidak dapat dilakukan sebelum diobati terlebih dahulu?.
Jawabannya, selain metode bleaching yang menggunakan produk berbahan kimia, ternyata beberapa hal sederhana dapat dilakukan untuk memutihkan gigi yaitu dengan oil pulling.
Oil pulling adalah teknik pengobatan untuk mengeluarkan racun dari dalam mulut dan membersihkan gigi dan gusi dengan minyak.
Berkumur setiap hari dengan minyak organik seperti minyak kelapa murni untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang membahayakan dari mulut, dan meremajakan sel-sel.
Minyak kelapa murni mengandung asam lemak yang mampu menyerap racun dan menariknya dari air liur, juga menghentikan bakteri penyebab gigi berlubang agar tidak menempel pada permukaan gigi. mengurangi noda gigi dan menghilangkan plak.
Minyak kelapa murni atau virgin coconut oil, bersifat lembut dan tidak merusak, maka bisa digunakan setiap hari dan aman untuk orang dengan gigi dan gusi sensitif.
Gunakan satu sendok makan minyak kelapa murni berkualitas tinggi atau ekstra VCO dan berkumurlah selama15sampai 20 menit, untuk memastikan minyak dapat menyerap dan menyingkirkan bakteri sebanyak mungkin, rencanakan untuk melakukan hal ini dengan perut kosong.
Buang minyak kumur dan bersihkan mulut dengan air hangat.
Gunakan minyak organik yang mengandung antioksidan, dan vitamin alaminya, seperti Vitamin E dengan kadar yang lebih tinggi, seperti minyak kelapa murni Extra Virgin Coconut Oil.


Tags:
Gigi dan Mulut. Cara Cepat Memutihkan Gigi. Cara Membersihkan Gigi secara Alami. Cara Membersihkan Lidah. Cara Membersihkan Penahan Gigi. Cara Membuat Gusi Berwarna pink. Cara Memutihkan Gigi dengan Hidrogen Peroksida. Cara Memutihkan Gigi dengan Soda Kue. Cara Mencegah Bau Mulut. Cara Mencegah Gigi Berlubang. Cara Mencegah Soket Kering setelah Pencabutan Gigi. Cara Mengatasi Mulut Kering. Cara Mengatasi Sariawan Atau Ulkus Mulut. Cara Mengatasi Bau Napas Tidak Sedap. Cara Menggunakan Obat Kumur. Cara Menghilangkan Bau Mulut. Cara Menghilangkan Napas Bau. Cara Menghilangkan Plak. Cara Menyembuhkan Sakit Gigi. Cara Menyikat Gigi Tanpa Menggunakan Pasta Gigi. Cara Merawat Bibir Robek. Cara Merawat Gigi Patah. Cara Merawat Kandidiasis Mulut. Cara Merawat Mulut Kering. Cara Meredakan Nyeri Akibat Kawat Gigi. Cara Meredakan Nyeri Sakit Gigi. Pemutih Gigi Terbaik‎. Pemutih Gigi. Dental Bleaching. Rahasia Senyum Indah. Pemutih Gigi. Escalade Dental Care, Whitening Peputih Gigi tradisional.

Cara Buat Nata Dari Air Buah Kelapa

CARA BUAT NATA DE COCO DARI AIR BUAH KELAPA
Nata sebagai produk pelengkap minuman yang dibuat dengan bahan dasar air buah kelapa disebut nata de coco.
Nata de coco rasanya menyegarkan, cocok untuk di kombinasikan dalam beragam minuman dingin, sebagai bahan campuran es buah, kolak, bubur kurma, puding, es cream, es koktail buah, nata de coco juga dapat di nikmati hanya dengan sirup.
Nata de coco memiliki tekstur kenyal, padat, kokoh, dan trasparan. Mengandung banyak serat yang dibutuhkan dalam proses fisiologis sehingga baik untuk pencernaan.
Mengenai manfaat dan dampak negatif dari nata de coco dapat anda baca Pada tulisan sebelumnya yaitu Manfaat dan Dampak Negatif  NATA DE COCO, pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat nata dari air buah kelapa.
Langkah pengolahan nata de coco tidak terlalu sulit, yang diperlukan adalah bakteri Acetobacter Xylinum yang mampu melakukan fermentasi gula dalam air buah kelapa untuk diubah menjadi nata de coco.
Air buah kelapa merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroba, karena mengandung gula, senyawa nitrogen, mineral, dan vitamin. Air buah kelapa yang biasa digunakan untuk membuat nata de coco berasal dari kelapa tua sedang atau green mature. Nata de coco sebaiknya dibuat dari kelapa yang dipetik kurang dari satu minggu, agar nata yang dihasilkan lebih tahan lama dan tidak mudah menjadi asam.
Cara Buat Nata Dari Air Buah Kelapa
ALAT dan BAHAN:
Panci dari stenless ukuran isi 5 liter.
Pengaduk dari stenless
Kompor
Timbangan duduk
Gelas ukur
Baki plastic
Koran penutup
Karet pengikat
Rak untuk Baki Plastik
Muk Ukur
Kain Kassa atau Saringan Halus
Air buah kelapa murni
Gula Pasir putih 250 gram.
Za atau Urea 0,5 gram.
Cuka Biang 50 cc.
Bibit Nata De Coco atau Sari Kelapa

CARA MEMBUAT:
Ambil air buah kelapa yang tadi sudah kita siapkan lalu saringlah terlebih dahulu agar lebih bersih,
Air buah kelapa yang sudah disaring tadi dimasukkan ke panci ukuran 5 liter, kemudian masak hingga mendidih.
Kemudian masukkan gula pasir dan aduk hingga merata. Adapun takaran untuk panci ukuran 5 liter yaitu 250 gram gula,   urea 0,5 gram, dan cuka biang 50 cc.
Setelah campuran benar larut, angkat panci lalu tuangkan pada baki plastik.
Tutuplah baki plastik tersebut menggunakan plastik yang bersih untuk menghindari terkontaminasi dari kuman atau bakteri lainnya, lalu diamkan hingga dingin.
Setelah dingin siapkan bibit nata de coco hingga merata. Untuk proses pembibitan nata de coco ini sebaiknya di lakukan di pagi hari sekitar pukul 5.30 kira-kira 1 jam, lalu tutuplah kembali agar terhindar dari kuman.
Dalam proses pembibitan ini membutuhkan waktu sekitar 1 minggu, usahakan dalam pembibitan nanti kondisi baki tidak terganggu atau goyang agar tidak merusak proses pembibitan.
Untuk memastikan pembibitan berhasil atau tidak, periksa baki pembibitan pada hari ke 3, jika permukaan terlihat bagus dan rapi artinya nata de coco bisa di katakan berhasil, lalu tutup kembali.
Diamkan hingga 4 hari ke depan, jadi totalnya 7 hari setelah proses pencampuran bibit nata de coco dan di hari ke 7 nata de coco sudah bisa di gunakan.

Selama proses mendidihkan air kelapa dan panjangnya proses pengolahan dan pengeraman dari air buah kelapa menjadi nata de coco, mempengaruhi kandungan nutrisinya atau banyak nutrisi air buah kelapa yang hilang, sehingga kandungan nutrisi nata de coco masih di bawah kandungan nutrisi air buah kelapa, nilai gizi dalam nata de coco tidaklah cukup sebagai asupan nutrisi bagi tubuh.

Nata de coco yang asli, memiliki rasa yang tidak terlalu nikmat, agar konsumen mudah menerima produk nata de coco dan untuk meningkatkan kandungan nutrisi di dalam produk, produsen nata de coco melakukan fortifikasi pangan yaitu dengan menambahkan satu atau lebih nutrien atau zat gizi ke dalam suatu produk yang akan dikonsumsi secara masal. Penambahan zat gizi berupa vitamin C, vitamin B1, riboflavin dan niasin, mineral seperti fosfor dan kalsium, ekstrak perasa pisang, vanila, jeruk, stroberi dan lainnya.

Bagi yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai informasi tentang teknologi pengolahan nata de coco, prospek pengembangan agrobisnis kelapa, standar kualitas, pengemasan, pemasaran, serta analisis usaha nata de coco, dapat membaca buku PELUANG USAHA NATA DE COCO yang ditulis oleh ibu Ch. Lilies Sutarminingsih ISBN 979-21-0758-4, Terbit 25-03-2004.

NATA DE COCO | Manfaat dan Dampak Negatif

Manfaat dan Cara Buat Nata de coco
Apa itu Nata de Coco?.
Nata de coco adalah produk makanan yang dihasilkan dari fermentasi air kelapa menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum, bentuknya terlihat seperti Jelly, berwarna putih hingga bening, menyerupai agar-agar dan bertekstur kenyal. Nata de coco merupakan produk untuk pelengkap minuman, sebagai bahan campuran es buah, manisan, bubur kurma, es koktail buah dan lainnya

Sejarah Nata de Coco.
Nata de coco mulanya dibuat di Filipina, dalam bahasa Spanyol Nata de coco berarti krim kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.
Meskipun kebanyakan nata pada umumnya dibuat dengan berbahan dasar air kelapa, namun nata dapat dibuat dengan menggunakan bahan lain seperti santan kelapa, molases atau tetes tebu, limbah cair tebu, serta sari buah lainnya seperti melon, jeruk, pisang, jambu biji, stroberi, lidah buaya dan nanas, nata yang terbuat dari nanas maka diberi nama Nata de Pinna. Pemberian nama NATA didasarkana pada asal bahan pembuatannya, namun yang sangat populer adalah nata de coco yaitu nata yang berbahan dasar air buah kelapa.

Kandungan Gizi
Nata de coco merupakan jenis komponen minuman yang kaya akan serat, yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber).
Menurut doktor pangan dan nutrisi lulusan Universitas Queensland, Australia dan Guru Besar Depertemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Hardinsyah, Air kelapa tidak mengandung serat. jadi, bahan tambahan dalam proses pembuatan nata de coco itulah yang menjadi serat, bukan dari air kelapa. Prof. Dr. Hardinsyah menambahkan bahwa saat ini banyak juga nata de coco yang menggunakan bahan tambahan seperti lidah buaya atau sari buah-buahan. yang kandungan seratnya lebih tinggi lagi. Pemenuhan kebutuhan serat dalam sehari disesuaikan dengan kebutuhan kalori tubuh, Normalnya, 12 gram serat per 1.000 kilokalori kebutuhan tubuh, atau 400 gram buah dan sayur per hari.

Berdasar kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Puslitbang Biologi LIPI), tiap 100 gram nata de coco terdiri dari:
20 gram karbohidrat,
20 gram lemak,
146 kalori,
2 miligram phospor,
0,5 gram zat besi,
12 mg kalsium,
80 persen air.

Manfaat Nata de Coco
Nata de coco bukan hanya rasanya yang menyegarkan namun juga bermanfaat bagi tubuh, yang perlu Anda perhatikan adalah tata cara pengkonsumsian nata de coco, karena biasanya nata de coco dicampur dengan sirup gula atau minuman manis yang mengandung kalori terlalu tinggi, sehingga dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan kadar gula dalam darah, campuran gula atau sirup dalam konsumsi nata de coco jangan berlebihan agar tidak berbalik merugikan bagi kesehatan.
kondisi nata de coco yang miskin nutrisi atau rendah kandungan gizi, membuat nata de coco sangat cocok dikonsumsi para penderita obesitas atau yang tengah melakukan diet rendah kalori, kadar serat yang dimiliki nata de coco mampu mengikat air dan menyerap karbohidrat dengan baik dan memperbesar proses penyerapan glukosa dalam tubuh.
Dengan banyaknya kandungan serat yang terdapat di dalam nata de coco, maka nata de coco dapat memperlancar pencernaan dan membantu menghindari sembelit atau konstipasi, wasir, radang usus buntu, kanker usus, diabetes, penyakit jantung koroner, dan membantu memperlancar buang air besar.

Dampak Negatif Nata de Coco.
Dampak negatif nata de coco bagi tubuh atau atau dampak sebaliknya dari manfaat nata de coco bagi tubuh, adalah tidak lain karena pola konsumsi yang salah, yaitu mencampur nata de coco dengan sirup gula atau pemanis dengan berlebihan, sehingga dapat menyebabkan hal hal dibawah ini:
Kegemukan, yang ditimbulkan karena tambahan gula atau pemanis saat menyajikan nata de coco.
Meningkatkan resiko diabetes, konsumsi sirup dan pemanis buatan yang secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang, menyebabkan kadar gula dalam darah dapat meningkat.
Jika mau membatasi mengkonsumsi gula, maka dengan merendam nata de coco lebih dahulu sebelum dikonsumsi dapat juga mengurangi kandungan gula di dalamnya.

Baca juga CARA BUAT NATA DARI AIR BUAH KELAPA

KELAPA DAN JENIS NYA

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Karakteristik dan Habitat Pohon Kelapa
Kayu Gelugu di Klaten, Jawa TengahPohon Kelapa memiliki batang tunggal atau terkadang bercabang. Akar serabut, tidak tipis serta berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada tempat berpasir pantai. Batang beruas-ruas tetapi apabila telah tua tidak terlampau terlihat, khas jenis monokotil dengan pembuluh menyebar ( tidak konsentrik ), berkayu. Kayunya kurang baik dipakai untuk bangunan. Daunnya merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip, daun bertoreh amat dalam hingga terlihat layaknya daun majemuk. Bunganya tersusun majemuk pada bagian rangkaian yang dilindungi oleh bractea ; ada bunga jantan serta betina, berumah satu, bunga betina terdapat di pangkal karangan, namun bunga jantan dibagian yang jauh dari pangkal.


Pada dasarnya, terdapat dua tipe tanaman kelapa yaitu tanaman kelapa dalam da tanaman kelapa genjah. Kelapa dalam merupakan salah satu keturunan dari kelapa liar dan atau kelapa yang sudah didomestikasi. Kelapa genjah merupakan murni keturunan kelapa yang sudah didomestikasi. Pada keadaan lingkungan yang menguntngkan, tanaman kelapa dalam baru bisa berbuah setelah berumur 6 tahun dan dapat berproduksi maksimal hingga 25 tahun. Umur kelapa dalam dapat mencapai 100 tahun dan memiliki tinggi 30 m. Kelapa genjah dapat berbuah setelah berumur 4 tahun, memiliki ukuran yang lebih pendek (6 m), tetapi hanya mampu bertahan hidup hingga 35 tahun (Foale and Haries, 2009).

Di Indonesia, terdapat beberapa varietas kelapa dalam di antaranya adalah Mapanget, Tenga, Bali, Palu, Sawarna dan Takome. Varietas kelapa genjah yang dikenal di Indonesia adalah kelapa genjah kuning Nias, Bali, Raja dan Salak. Kelapa hibrida yang dikenal di Indonesia adalah kelapa hibrida Indonesia KHINA-1 (Dalam Tengah X Genjah Kuning Nias), KHINA-2 ( Dalam Bali X Genjah Juning Nias), KHINA-3 (Dalam Palu X Genjah Kuning Nias), KHINA-4 (Dalam Mapanget X Genjah Raja) dan KHINA-5 (Dalam Mapanget X Genjah Bali) (Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2007). Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih sebesar kepala manusia, terdiri dari lima bagian, yaitu esokarp (kulit luar), mesokarp (sabut), endokarp (tempurung), daging buah dan air kelapa. Buah kelapa disusun oleh 25% esokarp dan mesokarp, 12% endokarp, 28% daging buah dan 25% air kelapa (Woodroof, 1979).

Produktivitas tanaman kelapa di Indonesia, saat ini baru sekitar 50 persen dari potensinya atau hanya 1,1 ton/ha. Selain rendahnya produktivitas tanaman persoalan lain dalam pengembangan kelapa di Indonesia yakni pemanfaatan produk hilir maupun hasil sampingan belum banyak dilakukan. Selama ini komoditas kelapa hanya dimanfaatkan produk primernya saja dalam bentuk kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng. Saat ini, Indonesia baru mampu menghasilkan 22 ragam produk turunan kelapa, jauh di bawah Filipina yang telah memproduksi lebih dari 100 jenis diversifikasi produk berbasis kelapa (Anonim, 2008).

Kelapa hibrida adalah suatu keturunan (progeny) yang dihasilkan dari penyerbukan bunga secara bersilang antara induk-induk (parent) yang masing-masing merupakan homozigot yang berbeda, yakni antara kelapa genjah (inbred alamiah) (♀) dan kelapa dalam (inbred alamiah ) (♂). Kelapa dalam disebut juga kelapa tinggi adalah jenis kelapa dengan sifat-sifat batangnya tinggi (dapat sampai 25 m), penyerbukan biasanya terjadi secara bersilang, mulai berbuah pada usia enam tahun, berbuah besar. Kelapa genjah disebut juga kelapa kate adalah jenis kelapa dengan sifat-sifat batangnya pendek 1-4 m (atau dapat lebih), penyerbukan biasanya sendiri, mulai berbuah pada usia 3-4 tahun, berbuah kecil (Anonim, 1977).

Kelapa kopyor merupakan buah kelapa yang mengalami keabnormalan pada endosperm. Endosperm tidak bertekstur padat tetapi berbutir-butir yang lepas dari tempurungnya. Endosperm yang seperti itu akan segera membusuk setelah buah masak, sehingga endosperm tidak dapat dimanfaatkan oleh embrio untuk berkecambah (Sukendah et al., 2006).

Kelapa merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari jenis famili Palmae. Bibit kelapa unggul diperoleh dari hasil persilangan dan melakukan proses seleksi yang ketat dengan indentitas yang jelas.
kelapa-hijau
Macam-macam kelapa
Kelapa Genjah
Kelapa genjah adalah golongan kelapa yang memiliki umur berbunga relative muda yaitu sekitar 4-5 tahun. Umur tanaman mencapai 50 tahun dengan masa produktif 25 tahun. Warna buah bervariasi , kuning, hijau dan jingga. Buah memiliki ukuran kecil 1,5 kg – 2 kg, daging buah 0,5 kg dan air sekitar 200cc. Setiap butir kelapa menghasilkan kopra 150 gram perbutir dan minyak 68%.

Kelapa Gading
kelapa gading merupakan jenis kelapa genjah yang memiliki buah berwarna kuning gading. Sebagian daun juga berwarna kuning. Tanaman ini berbuah pada umur 3 tahun.
Kelapa Raja : Kelapa raja merupakan jenis kelapa genjah yang memiliki warna buah berwarna jingga sampai kuning emas. Pelepah daun dan lidah tanaman berwarna kekuning-kuningan. Jenis kelapa ini berbuah 3-4 tahun. Dengan buah berbentuk bulat sampai lonjong
Kelapa gading (Cocos Nucifera Varietes Eburnea) adalah pohon kelapa yang dikenal paling cepat berbuah dibandingkan pohon kelapa lainnya. Selain itu, kelapa gading juga lebih unggul dalam jumlah buah. Biasanya pohon kelapa gading berbuah lebih lebat daripada pohon kelapa lainnya.
Kelapa gading juga biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias sehingga bisa ditanam di pekarangan ataupun di belakang rumah. Daging buahnya yang lebih lembut dan lebih tebal juga menjadi kelebihan tersendiri bagi kelapa gading sehingga akhir-akhir ini banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia.


Kelapa Hijau (C.Viridis)
Kelapa hijau adalah golongan kelapa yang memiliki kulit buah berwarna hijau. Kelapa hijau termasuk golongan kelapa dalam. Memiliki pohon yang besar dan tinggi, serta buah berukuran besar. Biasanya buah kelapa hijau digunakan untuk upacara – upacara sesaji tradisional. Airnya dapat digunakan untuk penawar racun, mengatasi muntah-muntah dan kepala pusing

Kelapa Merah (C.Rubecens)
Kelapa merah adalah golongan kelapa yang memiliki kulit buah berwarna merah atau cokelat. Jenis kelapa ini termasuk golongan kelapa dalam. Pohonnya memiliki ukuran yang tinggi dan besar. Buah yang dihasilkan berbentuk bulat dan besar dan kandungan minyak cukup tinggi
Gambar-Buah-Kelapa-Warna-Kuning
Kelapa Kuning (C.Eburen)
Kelapa kuning adalah golongan kelapa yang memiliki kulit buah berwarna kuning. Jenis kelapa ini termasuk golongan kelapa genjah yang sudah mulai berbuah pada umur 3 tahun, pada saat tanaman setinggi 1m – 1,5m. Ukuran pohon tidak terlalu besar dan tidak terlalu tinggi. Buah berbentuk bulat dan berukuran kecil-kecil


Mengenal Jenis Jenis Kelapa
Kelapa adalah salah satu tanaman yang tumbuh subur di Indonesia dengan beragam varietasnya. Kelapa secara ilmu biologi termasuk family palma yang bisa dibagi menjadi tiga macam. Ada varietas dalam yang terdiri dari viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah), macrocorpu (kelapa kelabu), sakarina (kelapa manis). Lalu ada kelapa genjah dengan varietas eburnia (kelapa gading), regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja Malabar dan ada pula kelapa hibrida.
Varietas dalam adalah salah satu jenis kelapa dengan batang tinggi dan besar, ukurannya bisa mencapai 30 meter bahkan lebih. Kelapa dalam mulai berbuah di usia tanam sekitar 6-8 tahun. Namun soal umur, tanaman kelapa jenis ini bisa mencapai 100 tahun lebih.
Ada beberapa keunggulan varietas Dalam yang bisa diungkap disini. Pertama produksi kopranya lebih tinggi yaitu sekitar 1 ton kopra/ ha/tahun di umur 10 tahun. Kedua produktifitasnya mencapai 90 butir setiap pohon dalam satu tahunnya. Lalu daging buahnya tebal dank eras dengan kadar minyak yang lebih tinggi. Lalu lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Varietas genjah memiliki kelebihan sekaligus kelemahan. Kelemahannya peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik. Berbuat lebat tetapi mudah dipengaruhi fluktuasi iklim. Ukuran buahnya relatif lebih kecil dengan kadar kopra yang rendah. Namun kelebihannya buah kelapa jenis ini ukurannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak membahayakan sekitar dan buahnya lebih cepat sekitar 4-5 tahun.
Varietas ketiga adalah jenis hibrida. Varietas kelapa jenis inilah yang kini menjadi primadona masyarakat petani perkebunan. Varietas hibrida memiliki banyak keunggulan. Diantaranya lebih cepat berbuah, yaitu sekitar 3-4 tahun setelah tanam. Kemudian produksi kopra lebih tinggi sekitar 6-7 ton per hektar per tahunnya di umur 10 tahun. Lalu produktivitasnya sekitar 140 per pohon setiap tahunnya. Lalu dagingnya lebih tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi. Lalu produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya memiliki ketebalan sekitar 1,5 cm. termasuk dalam hal ini adalah tanaman kelapa kopyor varietas hibrida hasil kultur embrio yang kini semakin populer saja.
Tertarik mencoba budidaya bibit kelapa kopyor varietas hibrida dengan pilihan jenis merah coklat, hijau? Kami sedia bibit kelapa kopyor berkualitas unggul dan sudah dipercaya konsumen di berbagai wilayah seperti Cirebon, Semarang, Sleman, Bogor, Jepara dan lain sebagainya.


Macam-macam kelapa
Kelapa Genjah
Kelapa genjah adalah golongan kelapa yang memiliki umur berbunga relative muda yaitu sekitar 4-5 tahun. Umur tanaman mencapai 50 tahun dengan masa produktif 25 tahun. Warna buah bervariasi , kuning, hijau dan jingga. Buah memiliki ukuran kecil 1,5 kg – 2 kg, daging buah 0,5 kg dan air sekitar 200cc. Setiap butir kelapa menghasilkan kopra 150 gram perbutir dan minyak 68%.

Kelapa Gading
kelapa gading merupakan jenis kelapa genjah yang memiliki buah berwarna kuning gading. Sebagian daun juga berwarna kuning. Tanaman ini berbuah pada umur 3 tahun.
Kelapa Raja : Kelapa raja merupakan jenis kelapa genjah yang memiliki warna buah berwarna jingga sampai kuning emas. Pelepah daun dan lidah tanaman berwarna kekuning-kuningan. Jenis kelapa ini berbuah 3-4 tahun. Dengan buah berbentuk bulat sampai lonjong

Kelapa Hijau (C.Viridis)
Kelapa hijau adalah golongan kelapa yang memiliki kulit buah berwarna hijau. Kelapa hijau termasuk golongan kelapa dalam. Memiliki pohon yang besar dan tinggi, serta buah berukuran besar. Biasanya buah kelapa hijau digunakan untuk upacara – upacara sesaji tradisional. Airnya dapat digunakan untuk penawar racun, mengatasi muntah-muntah dan kepala pusing

Kelapa Merah (C.Rubecens)
Kelapa merah adalah golongan kelapa yang memiliki kulit buah berwarna merah atau cokelat. Jenis kelapa ini termasuk golongan kelapa dalam. Pohonnya memiliki ukuran yang tinggi dan besar. Buah yang dihasilkan berbentuk bulat dan besar dan kandungan minyak cukup tinggi
Gambar-Buah-Kelapa-Warna-Kuning
Kelapa Kuning (C.Eburen)
Kelapa kuning adalah golongan kelapa yang memiliki kulit buah berwarna kuning. Jenis kelapa ini termasuk golongan kelapa genjah yang sudah mulai berbuah pada umur 3 tahun, pada saat tanaman setinggi 1m – 1,5m. Ukuran pohon tidak terlalu besar dan tidak terlalu tinggi. Buah berbentuk bulat dan berukuran kecil-kecil.



Jenis Tanaman Kelapa
 6:48 PM |  Posted by admin |
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga:

(1) Kelapa dalam dengan varietas

viridis (kelapa hijau),
rubescens (kelapa merah),
Macrocorpu (kelapa kelabu),
Sakarina (kelapa manis).


(2) Kelapa genjah dengan varietas
Eburnea (kelapa gading),
regia (kelapa raja),
pumila (kelapa puyuh),
pretiosa (kelapa raja malabar).
3) Kelapa hibrida




Alternatif Santan Kelapa Cair sudah Tersedia Saat ini
 10:25 PM |  Posted by admin |
Dari APCC Cocommunity Newsletter, Desember 2011
Menggunakan santan kelapa tidaklah sulit atau membutuhkan proses waktu lagi bagi siapa saja yang ingin memasukkan kelapa dalam menu rutin mereka. Bubuk santan kelapa kering berbentuk spray saat ini sudah tersedia, praktis dengan kemasan yang dapat langsung dipakai dan mempunyai kesegaran yang sama dengan santan kelapa segar. Produk ini dapat bertahan lama dan praktis untuk digunakan. Produk ini dapat menggantikan santan kelapa segar untuk mempersiapkan makanan/minuman untuk rumah tangga dan industri makanan dengan cara mencampurnya dengan air. Central Food Technological Research Institute, Mysore, di India yang mendapatkan bantuan keuangan dari Badan Pengembangan Kelapa (Coconut Development Board (India) telah mengembangkan teknologi untuk semprot-kering santan kelapa bubuk yang dijual kepada pengusaha dengan biaya Rs.5 lakhs. Secara rata-rata, dari duapuluh ribu kelapa dapat dibuat satu ton bubuk santan kelapa semprot-kering. Produk ini mempunyai potensi pasar yang besar di India dan di pasar internasional.


Langkah pertama dalam proses ini adalah membelah kelapa yang sudah dikupas menjadi dua bagian. Daging kelapa kemudian dikeluarkan dari batoknya. Proses di atas biasanya dilakukan secara manual. Biji/daging dicuci dan kemudian diputihkan dengan merendam ke dalam air panas dengan suhu at 80C selama 10 menit.

Langkah berikutnya adalah menumbuk daging pada jeruji kecil dengan menggunakan palu. Tujuannya adalah untuk memeras sari santan. Jeruji digunakan untuk menekan dengan memakai sekrup untuk memeras sari santan. Santan yang dihasilkan kemudian disaring melalui jaringan vibrasi. Santan kemudian di homogenitasi dan dicampur dengan maltodextrins and dan emulsi lainnya di dalam tangki pencampuran. Santan yang sudah dicampur tersebut kemudaian dikeringkan dengan semprot-kering menjadi bubuk santan yang halus dengan penggunakan semprotan pengering. Produk kemudian dikemas ke dalam paket kertas aluminium dengan berat berbeda sesuai dengan permintaan pelanggan. (Indian Coconut Journal)
Sumber:http://coconutmic.com/id/berita-industri/141-alternative-to-liquid-coconut-milk-now-available
 Labels: Santan Kelapa



Tanaman Kelapa: Pohon Kehidupan
 6:38 PM |  Posted by admin |

Tanaman kelapa dikenal sebagai pohon yang mempunyai banyak kegunaan, mulai dari akar sampai pada ujungnya (daun), dari produk non-kuliner maupun kuliner/makanan, dan juga produk industri sampai produk obat-obatan. Bagi banyak negara di dunia,tanaman ini disebut sebagai "Pohon Kehidupan".

Nama Botanik: Cocos nucifera
Keluarga: Palmae, keluarga palma (juga dikenal dengan 'Arecaceae')





Tanaman Kelapa (pohon)
Tinggi pohon kelapa dapat mencapai 15 sampai 30 meter di daerah perkebunan. Batang pohon di lingkari dengan parutan/ goretan bekas daun-daun tua yang sudah rontok. Bagian paling atas dari batang di mahkotai dengan daun-daun berbentuk bunga mawar.

Daun
Daun kelapa berbentuk bulu yang terbagi dalam lembaran-lembaran yang begitu banyak. Panjang daun dapat mencapai 7 meter berisi 250 lembaran. Daun kelapa dapat dibuat menjadi anyaman tikar, tenunan dan digunakan untuk atap.

Bunga
Bunga jantan dan betina berkembang pada tanaman yang sama dengan dahan-dahan yang berbunga. Warna bunga adalah kuning pucat dengan panjang kira-kira 1 cm. Pangkal batang yang berbunga disadap untuk diambil getahnya.


Buah (kelapa)
Buah kelapa berbentuk lonjong dan dilapisi oleh kulit yang licin yang berwarna hijau terang, jingga cerah atau warna-warna gading. Di bawah lapisan kulit terdapat lapisan serat tebal yang digunakan untuk sabut. Lapisan berikutnya adalah tempurung dari biji yang mempunyai tiga karakteristik 'mata'. Tempurung dapat digunakan untuk membuat arang dan alat-alat makan. Bagian dalam dari tempurung dilapisi oleh lapisan putih yang dapat dimakan, yang disebut daging atau kopra.Daging buah ini juga dibuat menjadi produk kimia, industri dan obat-obatan. Cairan di dalam lubang biji kelapa disebut air kelapa. Ketika biji berkecambah, batang baru akan muncul dari salah satu mata tempurung. Kelapa adalah satu-satunya spesies pada jenis Cocos.

Kelapa - produksi & perdagangan
Pohon kelapa disebut sebagai 'pohon kehidupan' karena kegunaannya yang beragam. Tanaman ini ditanam dan dikembangkan di daerah-daerah tropis untuk serat dan bahan bakar, tapi juga paling dikenal sebagai bahan makanan. Tanaman ini juga termasuk dalam jenis minyak sayur ketujuh terpenting di dunia.


Penanaman
Perkebunan biasanya dibuat dengan menanam biji. Pertama-tama bibit ditempatkan di bedeng-bedeng tempat berkecambah sampai daun pertama terbuka. Setelah itu, bibit ditanam di lahan dengan jajaran yang rapih.

Panen dan Pengolahan
Bunga pertama akan muncul mulai dari tahun ke dua sampai ke tujuh, tergantung dari perkembangan tanaman dan buah kelapa dapat dipanen satu tahun sesudahnya. Kelapa merupakan bagian yang paling penting dari tanaman palma dan biasanya dipanen oleh pemanjat-pemanjat kelapa yang cekatan dengan memotong tandan kelapa yang sudah tua.

Buah yang jatuh dikumpulkan di bawah atau dapat di ambil dari batangnya dengan menggunakan pisau yang diikat pada sebilah bambu panjang.Tanaman kelapa dapat produktif berbuah selama 50 sampai 100 tahun, walaupun hasil terbaik adalah diantara 10 sampai 20 tahun.

Kelapa yang dipanen kemudian disimpan sampai serabutnya benar-benar kering. Kemudian serabut kelapa dikeluarkan dari batoknya dengan cara ditancapkan dan kemudian di putar pada sebuah besi yang berujung tajam yang ditancapkan ke dalam tanah dengan kuat. Serabut ini digunakan untuk membuat sabut. Untuk tepung kelapa, santan, minyak dan bentuk-bentuk olahan lainnya, tempurung kelapa dibelah dengan pisau besar / kampak kemudian dagingnya dipisahkan atau dikeluarkan. Minyak dibuat dari kopra yang merupakan daging kelapa yang dikeringkan dan kemudian dapat digiling untuk dibuat bungkil atau minyak untuk produk kosmetik, industri dan obat-obatan. Bahan ini merupakan sumber asam laurat yang digunakan untuk membuat deterjen yang lazim seperti sabun, walaupun dihadapkan dengan meningkatnya persaingan dengan minyak-minyak yang lain di pasar dunia. Tempurung digunakan untuk membuat segala bentuk alat makan, wadah, ukiran dan untuk arang tempurung digunakan untuk pembakaran atau penyaringan (filterisasi).

Perdagangan /Penggunaan Industri Kelapa
Minyak kelapa
Minyak kelapa juga digunakan sebagai kebutuhan harian rumah tangga, seperti sabun, kosmetik dan shampoo. Hal ini disebabkan karena asam lemak yang terkandung dalam minyak kelapa membuat larutan yang baik untuk krim dan deterjen.Minyak kelapa mengandung asam lemak yang merupakan anti mikroba dan merupakan satu campuran yang disebut 'sukrosa cocoate', yang berfungsi untuk melembabkan. Minyak ini digunakan untuk perawatan kulit seperti untuk meredakan inflamasi misalnya eksim dan psioriasis. Krim untuk kulit kepala dan shampoo mengandung minyak kelapa termasuk zat Cocois® dan Capasal®. Sukrosa cocoatejuga ditambahkan dalam persiapan farmasi karena dapat membantu tubuh menyerap jenis-jenis obat tertentu.

Air kelapa
Air kelapa merupakan jenis minuman yang terkenal, yang diambil dari buah yang sudah matang, bernutrisi dan mengandung gula, vitamin E, asam amino dan mineral lainnya. Air kelapa juga merupakan antioksidan.

Kelapa tidak berbahaya bagi kesehatan, tapi penggunaan minyak kelapa secara terus-menerus dengan jumlah yang besar tidak disarankan karena minyak ini mengandung lemak jenuh yang berhubungan dengan penyakit jantung. Sabun yang terbuat dari bahan kelapa dapat menyebabkan iritasi pada kulit pada orang yang sensitif terhadap bahan ini.

Makanan
Seorang peneliti pada abad ke 16 mengapresiasikan kebaikan dari buah kelapa dengan menulis "seperti kita mempunyai roti, anggur, minyak dan cuka, dan dari semuanya itu hanya berasal dari satu (sari) pohon kelapa". Kelapa sesungguhnya merupakan bahan utama dari hidangan Asia Tenggara. Mulai dari manisan, sirup sampai pada kari, makanan berkuah, buah dan bagian lainnya, yang dapat dikonsumsi.

Santan dan krim kelapa dibuat dengan cara menuangkan air panas kedalam daging kelapa segar yang sudah digiling dan diperas untuk mengeluarkan cairannya.

Santan atau krim dapat ditambahkan air untuk menciptakan perbedaan kekentalan untuk manisan, melezatkan makanan dan produk kue. Santan memberikan tekstur yang unik berasa seperti krim apabila digunakan pada nasi, makanan berkuah dan kari. Santan dan krim dijual dalam bentuk bubuk dan dalam kaleng. Di toko -toko di Inggris kebanyakan dijual dalam kaleng.

Proses pembuatan tepung kelapa adalah dicuci, dikukus, diparut kemudian dikeringkan untuk dipakai pada manisan, kue, menjadi pelezat makanan dan untuk makanan kecil. Minyak digunakan untuk memasak, pembuatan margarin, es krim dan manisan. Minyak kelapa dapat diproses dengan menggunakan kelapa segar atau seringkali dengan memeras daging kelapa kering, yang dikenal dengan kopra. Bola kopra dibuat dengan pengeringan secara perlahan, kemudian kulitnya dikupas kembali dari keseluruhan buah kelapa. Bola kopra ini digunakan untuk manisan pada persiapan sajian untuk upacara keagamaan. Air dari buah kelapa rasanya manis dan saat ini secara komersial disadap dan kemudian diawetkan menjadi minuman.

Jantung kelapa dan getah
Seperti jenis palma lainnya, jantung dari palma kelapa rasanya lezat. Jantung kelapa yang bertekstur lembut yang berada dipuncak batang, dikenal juga dengan palma kubis (Palm cabbage). Palma kelapa menghasilkan salah satu jantung palma terberat, yang bisa mencapai sampai 12 kg. Getah yang manis, yang disebut 'toddy' disadap dari batang-batang bunga yang belum terbuka. Untuk mengumpulkan getahnya, dasar batang dipukul dengan palu dan dibuat lobang atau celah kecil pada kulit yang menutupi batang-batang bunga. Wadah diletakkan di bawah celah atau lubang untuk menampung cairan yang keluar. Getah ini dapat direbus untuk menambah kelezatan gula aren.

Gula aren difermentasikan ke dalam anggur yang mengandung alcohol yang kemudian dapat didestilasi menjadi minuman keras yang disebut ‘arak’. Anggur kelapa diproduksi sebagai produk sampingan dari cuka kelapa.

Kerajinan
Pohon kelapa menghasilkan bahan-bahan seperti serat dan kayu yang digunakan pada bermacam-macam kerajinan di Asia Tenggara. Dari tali dan alas kaki, sampai sikat dan wadah/mangkuk, beberapa dari produk-produk ini dibuat secara tradisional dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Asia Tenggara. Produk lainnya disukai oleh para wisatawan atau diekspor ke luar negeri.

Sabut
Sabut adalah serat yang dihasilkan dari kupasan luar dari buah kelapa. Serabut tersebut direndam dalam air sebelum serat dipisahkan. Kemudian serat di ikat menjadi gulungan yang disebut sabut.

Sabut kelapa secara tradisional digunakan untuk membuat jaring penangkap ikan dan menjadi ikatan untuk kerangka rumah. Sabut tidak terlalu membengkak apabila direndam dalam air, karena itu tali sabut kelapa dahulu digunakan untuk mengikat dan menyumbat celah antara papan dari badan kapal. Marco Polo menggunakan sabut untuk memasang atau mengikat papan-papan dalam pembuatan kapal. Sabut yang berkualitas terbaik digunakan untuk membuat alas, babut dan karpet. Kualitas yang lebih rendah digunakan untuk membuat tali, sikat dan keset kaki untuk keperluan sehari-hari di negara barat, yakni untuk menggosok kaki.

Daun, Batang dan buah
Daun dari pohon kelapa ditenun secara tradisional untuk dibuat keranjang, kipas, topi dan lapik/alas. Daun kelapa telah dipakai untuk atap rumah dan sapu. Batang kayu kelapa dapat digunakan untuk membuat perabot rumah tangga, peralatan makan dan untuk bangunan. Tempurung kelapa yang keras dibentuk dengan sempurna untuk dibuat tempat minum, sendok, sendok sup, pipa rokok, penghidang salad dan karet latex untuk tatakan mangkuk. Batang kelapa juga dapat diukir untuk dijadikan produk-produk dekoratif seperti bingkai foto.























Kelapa adalah salah satu tanaman yang tumbuh subur di Indonesia dengan beragam varietasnya. Kelapa secara ilmu biologi termasuk family palma yang bisa dibagi menjadi tiga macam. Ada varietas dalam yang terdiri dari viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah), macrocorpu (kelapa kelabu), sakarina (kelapa manis). Lalu ada kelapa genjah dengan varietas eburnia (kelapa gading), regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja Malabar dan ada pula kelapa hibrida.
Varietas dalam adalah salah satu jenis kelapa dengan batang tinggi dan besar, ukurannya bisa mencapai 30 meter bahkan lebih. Kelapa dalam mulai berbuah di usia tanam sekitar 6-8 tahun. Namun soal umur, tanaman kelapa jenis ini bisa mencapai 100 tahun lebih.
Ada beberapa keunggulan varietas Dalam yang bisa diungkap disini. Pertama produksi kopranya lebih tinggi yaitu sekitar 1 ton kopra/ ha/tahun di umur 10 tahun. Kedua produktifitasnya mencapai 90 butir setiap pohon dalam satu tahunnya. Lalu daging buahnya tebal dank eras dengan kadar minyak yang lebih tinggi. Lalu lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Varietas genjah memiliki kelebihan sekaligus kelemahan. Kelemahannya peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik. Berbuat lebat tetapi mudah dipengaruhi fluktuasi iklim. Ukuran buahnya relatif lebih kecil dengan kadar kopra yang rendah. Namun kelebihannya buah kelapa jenis ini ukurannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak membahayakan sekitar dan buahnya lebih cepat sekitar 4-5 tahun.
Varietas ketiga adalah jenis hibrida. Varietas kelapa jenis inilah yang kini menjadi primadona masyarakat petani perkebunan. Varietas hibrida memiliki banyak keunggulan. Diantaranya lebih cepat berbuah, yaitu sekitar 3-4 tahun setelah tanam. Kemudian produksi kopra lebih tinggi sekitar 6-7 ton per hektar per tahunnya di umur 10 tahun. Lalu produktivitasnya sekitar 140 per pohon setiap tahunnya. Lalu dagingnya lebih tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi. Lalu produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya memiliki ketebalan sekitar 1,5 cm. termasuk dalam hal ini adalah tanaman kelapa kopyor varietas hibrida hasil kultur embrio yang kini semakin populer saja.
Tertarik mencoba budidaya bibit kelapa kopyor varietas hibrida dengan pilihan jenis merah coklat, hijau? Kami sedia bibit kelapa kopyor berkualitas unggul dan sudah dipercaya konsumen di berbagai wilayah seperti Cirebon, Semarang, Sleman, Bogor, Jepara dan lain sebagainya.

MANFAAT JARING SABUT KELAPA

Coconet atau Coco Mesh (Jaring Sabut Kelapa) Untuk Penahan Erosi

Kerusakan alam yang terjadi akibat galian tambang berpotensi menyebabkan tanah longsor, erosi, pengikisan air tanah, bahkan banjir. untuk mereklamasi lahan bekas galian tambang membutuhkan penanganan serius seperti menanam kembali lahan, atau merubah areal lahan tersebut untuk usaha produktif seperti perikanan.
Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Langkah terbaik untuk mengurangi kerusakan adalah dengan reboisasasi atau menanaminya kembali. langkah awal sebelum dilakukan proses reboisasi, adalah menanam lahan dengan Cocomesh. Cocomesh adalah jaring yang dibuat dari sabut kelapa. Penggunaan Cocomesh terbukti efektif dalam mencegah longsor ataupun banjir, seperti yang sudah dilakukan oleh perusahaan Berau Cool di Kaltim. Keunggulan lain dari cocomesh ini adalah, ketika cocomesh sudah dihamparkan, maka media tersebut, sangat mudah untuk menggemburkan tanah bekas galian tambang, sehingga dapat dikatakan sebagai media tanam yang bagus.
Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Cocomesh Jaring Sabut Kelapa Untuk Reklamasi solusi sederhana terhadap persolan pengolahan pasca tambang atau sering disebut dengan reklamasi bekas tambang. Disebut Solusi sederhana karena menggunakan potensi lokal di areal tambang atau bahan banyak tersedia di Bumi Indonesia. Bahan tersebut adalah Cocomesh atau Jaring Sabut Kelapa. Cocomesh adalah jaring yang dibuat dari sabut kelapa telah menjadi primadona dalam membantu proses reklamasi tambang, pantai, atau hutan. Sifatnya yang biodegradable dan kuat, membantu mempermudah tumbuhnya tanaman baru pada bidang Cocomesh yang diletakkan di tanah bekas tambang. Pemanfaatan Cocomesh telah terbukti mampu menghijaukan areal bekas tambang, atau hutan gundul. Banyak perusahan konsultan penghijauan bekas tambang mulai beralih kepada material yang alami. Sifat material cocomesh yang terbuat dari sabut kelapa, yaitu mampu menyimpan air dalam waktu cukup lama, menyebabkan permukaan tanah yang ditutup oleh material ini terjaga kelembababannya. Hal ini mampu mempengaruhi struktur tanah agar mudah ditanami dengan bibit tananam atau biji, selain itu juga cocomesh sebagai pengganti tanah pada saat penanaman biji atau bibit tanaman tersebut. Kelebihan dari material cocomesh ini adalah tahan lama, menurut sumber ini mampu bertahan sekitar 4 tahun atau lebih, sehingga material dapat tumbuh selama masa pertumbuhan vegetasi baru. Pemakaian material cocomesh sangat cocok untuk lahan miring atau berbatu, melihat dari sifat elastisitas material ini. Contoh yang telah diaplikasikan  seperti pada kawasan bekas tambang Freeport. Gambar ini diambil dari sini Penggunaan cocomesh sangat cocok untuk tambang dengan lahan miring. Contoh ini penggunaan Cocomesh untuk lahan bebatuan. Pemesanan Cocomesh Kami RumahSabut sebagai pabric manufacture menyediakan berbagai macam ukuran cocomesh untuk keperluan reklamasi tambang, pencegahan longsor tebing, covering lapangan golf atau sepakbola. Ukuran yang tersedia adalah
Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Coconet atau CocoMesh

Cocomesh adalah jaring – jaring yang terbuat dari serat sabut kelapa dan 100 % menggunakan bahan alami tanpa melalui proses kimiawi. Cocomesh digunakan sebagai media tumbuh tanaman, penahan longsor dan perlindungan tanah pada lahan miring. Penggunaan sabut kelapa pertama kali digunakan pada jok mobil, sofa dan spring bed karena kemampuannya yang tinggi dalam menyerap air dan bau, tidak berubah bentuk dan tidak berjamur. Cocomesh sangat cocok untuk menjaga kestabilan tanah pada lahan miring, mencegah pengikisan tanah dan humus atau nutrisi pada tanah yang umumnya menjadi permasalahan pada lahan miring. Maksimal dalam 3 tahun Cocomesh akan terdegrdasi dengan tanah dan menjadi humus bagi area yang dipasangi cocomesh. Cocomesh juga dipakai dalam reklamasi lahan tambang dan terbukti mampu menghijaukan area yang rusak akibat kegiatan pertambangan. Ini adalah solusi yang lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan konstruksi batuan atau beton. Cocomesh dapat di aplikasikan di area seperti : Lereng atau Perbukitan Reklamasi lahan. Taman Drainase Pinggiran sungai dan Pantai.
..........

Cocomesh adalah jaring - jaring yang terbuat dari sabut kelapa. Bahannya terbuat dari 100 % bahan alami dan ramah lingkungan. Cocomesh atau yang biasa disebut Coir Geo textile digunakan sebagai media taman dan media penguatan struktur tanah pada lahan miring atau lereng. Cocomesh lebih murah dan efisien dibandingkan penggunaan permukaan batuan atau beton yang umumnya digunakan dalam penguatan struktur pada lahan miring. Cocomesh tebukti ampuh dalam mencegah longsor atau pengikisan pada tanah dan menjaga tanah agar tidak berpindah dari tempatnya serta mencegah pengikisan unsur hara yang dapat menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh, itu semua karena kemampuan cocomesh yang tinggi dalam menyerap air dan mampu menjadi humus. Dalam jangka waktu 3 tahun cocomesh akan terdegradasi dengan tanah dan tumbuhan yang hidup di atasnya, karena bahannya yang memang berasal dari tumbuhan.
Aplikasi ini sudah banyak digunakan di negara - negara seperti China, Korea, Jerman dan Luxemburg yang memang menggunakan produk kami untuk digunakan di negara mereka. Cocomesh juga tebukti lebih baik daripada penggunaan tehnik bored pille yang biasa digunakan pada lereng di sisi jalan tol, karena longsor merupakan proses akhir dari pengikisan yang terjadi terus menerus. Dengan cocomesh media ini akan membantu mengurangi air hujan terkontak langsung dengan tanah dan menjaga perkuatan top soil agar tidak buyar.
..........

Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Cocomesh adalah jaring - jaring yang terbuat dari sabut kelapa. Bahannya terbuat dari 100 % bahan alami dan ramah lingkungan. Cocomesh atau yang biasa disebut Coir Geo textile digunakan sebagai media taman dan material stabilisasi lereng atau lahan miring. Cocomesh lebih murah dan efisien dibandingkan penggunaan permukaan batuan atau geotextile yang umumnya digunakan dalam struktur penguat pada lahan miring. Cocomesh tebukti ampuh dalam mencegah longsor atau pengikisan pada tanah dan menjaga tanah agar tidak berpindah dari tempatnya serta mencegah pengikisan unsur hara yang dapat menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh, itu semua karena kemampuan cocomesh yang tinggi dalam menyerap air dan mampu menjadi humus. Dalam jangka waktu 3 tahun cocomesh akan terdegradasi dengan tanah dan tumbuhan yang hidup di atasnya, karena bahannya yang memang berasal dari tumbuhan.

Aplikasi ini sudah banyak digunakan di negara - negara seperti China, Korea, Jerman dan negara eropa lainnya yang memang menggunakan produk kami untuk digunakan di negara mereka, karena longsor merupakan proses akhir dari pengikisan yang terjadi terus menerus. Dengan cocomesh media ini akan membantu mengurangi air hujan terkontak langsung dengan tanah dan menjaga perkuatan top soil agar tidak buyar.

Kami juga telah dipercaya oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk melalukan riset bersama penggunaan sabut kelapa di area pesisir pantai dalam membantu mencegah terjadinya abrasi. Riset tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2014 ini Pulau Bali.
.........


Coconet adalah jaring yang dibuat dari sabut kelapa yang berfungsi membantu proses reklamasi  tambang, pantai, atau hutan.
•Coconet berfungsi sebagai media tumbuh tanaman, sangat cocok untuk reklamasi bekas tambang, atau pantai, penguatan tebing, pencegah erosi, penguatan tanah, penguatan jalur sepanjang rel kereta, penguatan tebing jalan atau jembatan. Sifatnya yang biodegrable dan kuat, membantu mempermudah tumbuhnya tanaman baru pada bidang coconet yang diletakkan ditanah bekas tambang.

•Pemanfaatan Coconet telah terbukti mampu menghijaukan areal bekas tambang, atau hutan gundul. Selain itu juga coconet dapat digunakan sebagai lapisan landasan awal dudukan jalan sebelum di aspal, agar aspal atau jalan tidak pecah dan retak – retak.
Kelebihan dan Keunggulan :
•Keunggulan Coconet atau jaring sabut kelapa dibanding dengan geotextile dari bahan sintetis antara lain :
•Bahan adalah serat alami
•Bahan serat kuat, mampu bertahan lama tetapi biodegradable
•Mampu menahan air
...
Cocomesh (Geotextile nets Woven) Jaring Sabut Kelapa Pencegah Erosi
Anyaman Serat sabut kelapa sering disebut dengan woven nets geotextile atau Cocomesh adalah serat yang dibuat tanpa bahan kimia. Jala Cocomesh ini adalah media sempurna untuk melindungi lereng dari erosi. Bahkan pemanfaatannya dapat menumbuhkan tanaman baru yang dapat memperkokoh struktur tanah.

Penggunaan woven geotextile atau cocomesh adalah untuk biochemical engineering, pembangunan jalan, pengendalian penguapan di lereng tebing.

Cocomesh ini adalah murni 100% organik dan ramah lingkungan, dan dibuat murni dari cocofiber. Ketahanan dari jaring cocomesh ini adalah 5 tahun atau lebih hampir sama dengan jaring sintetis.

Serat yang ada dalam jaring tersebut memiliki kemampuan menahan air dan biodegradable, kondisi ini yang sangat baik untuk memudahkan tumbuh tanaman.

Tujuan lain penggunaan jala geotextile atau cocomesh
sebagai hiasan di kebun,
perlindungan terhadap erosi,
stabilisasi dari penguapan di lereng,
konstruksi jalan,
menyuburkan tanah
hiasan kolam.
...


DEFINISI COCOMESH (JARING SABUT KELAPA) DAN KELEBIHANNYA
On September 25, 2015, Posted by admin , In Geotextile,Product, By aktifitas,distributor geotextile,geo textile,geosintetik,geotekstil,geotextile,geotextile adalah,geotextile eceran,geotextile indonesia,geotextile woven,harga bahan kain,harga geotekstil,harga geotextile,harga geotextile non woven,harga geotextile woven,harga kain bahan,jual geotextile,non woven geotextile , With No Comments
cocomesh

Cocomesh adalah jaring yang dibuat dari bahan tali – tali sabut kelapa. Cocomesh merupakan material yang biodegradable yang kuat, serta mampu membuat tanaman tumbuh dengan mudah di bidang cocomesh yang ditempatkan pada tanah. Cocomesh berguna utk menghindari erosi supaya tak terjadi dan juga dimanfaatkan sebagai penguatan tanah pada lereng bukit. Umumnya, material ini diaplikasikan pada lahan bekas tambang.

Material alami ini tak menghasilkan ampas-ampas (residu) yang berbahaya. Saat dijadikan tali & membentuk jaring, Jaring serabut kelapa ini mempunyai kekuatan lebih utk meresap air serta dapat menahan erosi tanah. Kemampuan – kemampuan tersebutlah yg digunakan utk mencegah terjadinya tanah longsor pada berbagai area.

Cocomesh dapat dijadikan sebagai penyubur tanah, karakternya yg bekas pakai, jaring serabut kelapa ini dapat terurai di tanah dengan seiring berjalannya waktu yang kemudian menjadi unsur hara yg dapat menyuburkan tanah. Kesimpulannya adalah penggunaan cocomesh dapat dijadikan sebagai media penghijauan pada berbagai area (umumnya ditujukan untuk perbaikan lahan atau reklamasi  yg terganggu yang disebabkan oleh kegiatan usaha).

Saat ini, mayoritas pemakai cocomesh ialah perusahaan – perusahaan tambang. Umumnya, sehabis digali/diekplorasi, daerah eks tambang menjadi susah untuk dihijaukan seperti semula. Karena, tanah di lahan tersebut telah mengandung zat asam yang amat tinggi. Hal tersebut berdampak pada susahnya aneka tumbuhan sukar untuk tumbuh di sana. Dengan mengaplikasikan cocomesh, kelembaban tanah di area tambang pun akan kembali.

kegunaan cocomesh

Berikut kelebihan-kelebihan cocomesh :

Material ini amat sesuai/pas untuk area atau lahan miring maupun berbatu, dilihat dari karakteristiknya yang elastis. Misalnya diaplikasikan di area bekas tambang.
Cocomesh ini tahan lama. Dapat bertahan sekitar lima tahun atau lebih, dengan demikian cocomesh bisa tumbuh disaat masa pertumbuhan tanaman/vegetasi baru.
100 % murni dan biodegradable serta ramah terhadap lingkungan.
Tak mudah terbakar.
Anti ngengat serta tahan dari jamur dan tak mudah membusuk.
Mampu memberikan insulasi yg amat baik pada suhu serta udara.
Flame retardant.
Mudah untuk dibersihkan.
Alot serta tahan lama.
Tak tersentuh oleh kelembaban.
Resilient yaitu, mampu kembali kebentuk konstan bahkan sehabis dipakai.
Benar-benar statis.
Dapat menyimpan air tiga kali dari beratnya.
Sabut 15x lebih tahan lama dari rusak dibandingkan dengan kapas.
Sabut 7x lebih tahan lama dari rusak jika dibandingkan dengan rami.

....

Cocomesh tingkatkan nilai jual sabut kelapa
Selasa, 14 September 2010 / 10:22 WIB
1
SHARES
      INDEKS BERITA

BERITA TERKAIT
Manfaatkan kekayaan serat bumi pertiwi jadi komoditas
Mengganti plastik dengan kulit jagung
Mengolah daun indigofera menjadi zat pewarna alami

Limbah sabut kelapa tidak hanya bisa digunakan sebagai pelapis jok dan kursi. Saat ini, sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai produk penghijauan bernama cocomesh. Dengan membentuk jaring, cocomesh bermanfaat untuk reklamasi bekas lahan tambang.

Pohon kelapa atau Cocos nucifera memang sudah lama terkenal memiliki banyak manfaat. Mulai dari akar, batang, daun, buah hingga pelepahnya, semuanya dapat dimanfaatkan. Kelapa bisa menjadi bahan baku berbagai produk kerajinan tangan, olahan makanan dan minuman, arang batok, hingga zat pewarna pada perabotan rumahtangga.

Produk olahan dari berbagai bagian pohon kelapa terus berkembang. Salah satunya adalah produk olahan dari limbah sabut kelapa, yang dijadikan jaring sabut kelapa. Namanya cocomesh.

Bentuk cocomesh menyerupai jaring yang memiliki banyak kegunaan. Selain berfungsi memperbaiki area tanah yang kelembabannya telah hilang akibat aktivitas tertentu, cocomesh berguna mencegah erosi dan penguatan tanah di lereng bukit.

Jaring sabut kelapa ini tidak menimbulkan residu berbahaya. Ketika dibuat tali dan membentuk jaring, cocomesh memiliki kekuatan lebih untuk menyerap air dan menahan erosi tanah. Sifat-sifat itulah yang dimanfaatkan untuk mencegah tanah longsor di berbagai area.

Sejatinya, cocomesh juga bisa digunakan sebagai bahan penyubur tanah. Sifatnya bekas pakai, mampu terurai di tanah dan menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.

Jadi, cocomesh bisa digunakan sebagai media penghijauan di berbagai area untuk tujuan reklamasi atau perbaikan kegunaan lahan yang terganggu akibat kegiatan usaha. "Sebagian besar pengguna cocomesh saat ini adalah perusahaan-perusahaan tambang," kata Arief Nugroho, pemilik CV Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu.

Biasanya, selesai dieksplorasi, lahan bekas tambang telah sulit dihijaukan kembali. Sebab, tanahnya sudah memiliki kandungan keasaman yang sangat tinggi. Ini menyebabkan tumbuhan sulit hidup di atasnya.

Nah, dengan menggunakan cocomesh, kelembaban tanah bekas lokasi tambang bisa kembali seperti semula. Sebab, pemerintah mewajibkan para pemilik Kuasa Pertambangan (KP) mengembalikan kualitas tanah seperti sedia kala ketika belum terjadi kegiatan eksplorasi.

Di samping manfaat-manfaat di atas, cocomesh juga mampu meningkatkan nilai jual produk sabut kelapa. Sebab, selama ini sebagian besar sabut kelapa masih menjadi limbah yang tersia-siakan. Atau setidaknya, sabut kelapa dipres membentuk balok. Lalu, menjadi produk setengah jadi yang diekspor ke berbagai negara. Padahal, ujung-ujungnya produk jadi dari sabut kelapa itu kembali dijual ke Indonesia.

Mansur Mashuri, pemilik CV Rumah Sabut di Yogyajarta, menambahkan, untuk meningkatkan nilai produk, sejatinya sabut kelapa bisa dijadikan produk bermanfaat seperti cocomesh. Apalagi, produk ini ramah lingkungan dengan turut membantu mengurangi limbah sabut kelapa. "Sabut kelapa ini awalnya dibuat tali, yang lantas dianyam," ujarnya.

Hanya, di Indonesia, penggunaan cocomesh belum memasyarakat. Sosialisasi manfaatnya kepada masyarakat sangat terbatas.

Selama ini, reservasi bekas lokasi tambang menggunakan jaring dari serat sintetis. Dengan adanya cocomesh dari sabut kelapa, pilihannya menjadi lebih beragam.

Meski cocomesh belum begitu populer di masyarakat, para produsen belum mampu memenuhi semua permintaan yang datang.

Arief mengaku, permintaan cocomesh masih jauh di atas kapasitas produksinya saat ini. Asal tahu saja, kapasitas produksinya sekarang sebanyak 20.000 meter persegi (m²) sebulan.

Beberapa perusahaan pertambangan seperti PT Freeport Indonesia dan PT Chevron menjadi klien Arief selama ini. Belum lama ini, dia juga mendapatkan proyek pembuatan Cocomesh sebanyak 10.000 m². Produk itu untuk proyek dudukan aspal di proyek akses jalan pada tambang Martabe, Medan, Sumatera Utara.

Dari permintaan sebanyak itu, omzet rata-rata yang bisa diraup Arief mencapai sekitar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per bulan. "Kami memiliki beberapa sentra pembuatan cocomesh di Kulonprogo, Yogyakarta," imbuh dia.

Sementara itu, Mansur mampu mengirim sekitar satu sampai dua kontainer cocomesh ke berbagai proyek tambang atau proyek pembangkit listrik. Satu kontainer berisi sekitar 5.000 m² cocomesh.

Harganya sekitar Rp 9.000 per m². Artinya, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 45 juta-Rp 90 juta sebulan.

Klien Mansur, antara lain PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk. Pelanggan lainnya adalah proyek pembangkit listrik di Garut, Jawa Barat. "Yang di Garut itu untuk menahan longsor," ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan cocomesh, Mansur memberdayakan warga sekitar Gedong Kuning, Yogyakarta. Karena pembuatan cocomesh di tempat tersebut tergantung pada pesanan, jumlah produksinya pun dapat ditakar. "Kami memiliki kapasitas produksi hingga 40.000 m² sebulan," kata Mansur.

Sebenarnya, peluang mengekspor cocomesh ke luar negeri terbuka lebar. Mansur, misalnya, sempat hampir berhasil mengirimkan cocomesh ke Korea Selatan. Namun, lantaran harganya kalah bersaing dengan produk sejenis dari India, pembeli di Korea Selatan batal membeli dari Mansyur.

Di Korea Selatan, cocomesh digunakan untuk alas lapangan sepak bola atau golf sebelum ditanami rumput. "Tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita untuk membuat cocomesh yang mampu bersaing dengan produk dari negara lain," ujar Mansur.

VCO adalah minyak kelapa, tapi minyak kelapa belum tentu VCO

Perbedaan VCO dengan Minyak Kelapa bukan VCO. Berdasarkan cara pengolahan dan kualitasnya, maka minyak kelapa yang ada dipasaran dikelompo...