Tingkat 1, Minyak Kelapa Murni atau VCO (Virgin Coconut Oil).
Di proses dari santan murni, tanpa pemanasan, tanpa bahan kimia ataupun bahan lainnya, minyak ini terkenal khasiatnya sebagai obat. VCO dapat langsung diminum atau dapat juga dipakai sebagai cooking oil (minyak untuk memasak).
Tingkat 2, Minyak Goreng Kelapa Murni dikenal dengan nama Refined VCO, yaitu minyak goreng premium, dengan kualitas ketahanan minyak sampai 3 tahun, tanpa proses bleacing dan deodorisasi yang menggunakan bahan kimia tambahan, berkarakter bening sejak awal pembuatan. Asap dan baunya sudah jauh berkurang saat penggorengan.
Tingkat 3, Minyak Kelapa Tradisional / Kampung
Aroma baunya harum. Minyak ini diproses dari santan yang dipanaskan dengan api sedang sampai keluar minyaknya dan terpisah dengan ampas minyak. Kelemahan minyak ini adalah tidak tahan lama atau cepat tengik.
Tingkat 4, Minyak Kelapa RBD
Minyak yang berasal dari kopra. Kopra biasanya tercemar oleh debu, kotoran, jamur, kuman dan lain sebagainya. Maka untuk membuatnya menjadi minyak yang tampak bening, kopra harus diproses dengan 3 tahap yaitu Refining/Netralisasi, Bleaching (pemucatan) dan Deodorisasi (mengurangi warna yang tidak sedap).
Proses pembuatan VCO yang lebih rumit dari proses pembuatan minyak kelapa goreng, adalah untuk menjaga agar tidak rusaknya kandungan nutrisi (zat) dalam santan kelapa yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Sedangkan minyak kelapa biasa (minyak goreng atau minyak sayur lainnya) yang diproses dengan pemanasan tinggi (hidroginasi) sehingga banyak mengandung asam lemak rantai panjang (Kalangan ilmiah menyebutnya LCFA-long chain fatty acid), yaitu minyak yang mengandung TRANS FATS dalam kadar tinggi, mengandung radikal bebas yang bersifat toksik dan karsinogenik yang berbahaya, karena kandungan nutrisi yang seharusnya ada secara alami telah rusak oleh proses pembuatan, seperti minyak kelapa yang diolah dari kopra yang menggunakan proses “RBD” (Refined, Bleached and Deodorized atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya, menggunakan soda api supaya terlihat cantik dan jernih).
Cara membedakan minyak kelapa goreng dengan VCO adalah dari warna dan aroma, warna VCO putih bening seperti air, VCO ber-aroma kelapa, bukan aroma minyak goreng dan bukan aroma dodol (santan yang dipanaskan akan ber-aroma dodol).
Minyak (lemak) yang baik adalah yang dibuat secara alami, yang tidak rusak dalam proses pengolahannya (tidak rusak karena panas, tidak rusak karena proses pemurnian, tidak rusak karena penambahan bahan lain).
Proses pengolahan tanpa pemanasan menjadi penting. Sebab, minyak apapun jika dipanaskan pasti berkurang mutunya. Efeknya, terjadi oksidasi dan meninggalkan peroksida yang bersifat karsinogenik, pemicu kanker.
Hasil pengujian pada VCO yang dipanaskan:
Pada suhu 35° Celcius, menyebabkan terurainya Asam Kaprat.
Pada suhu 60° Celcius, menyebabkan hilangnya Asam Kaproat.
Pada suhu 80° Celcius, menyebabkan menguapnya Asam Kaprilat.
Pada suhu 300° Celcius, menyebabkan hilangnya Asam Laurat.
Kandungan nutrisi utama dalam VCO adalah berbagai jenis asam lemak rantai menengah, dengan kadar tinggi (92%). Kalangan ilmiah menyebut Asam Lemak Rantai Menengah atau MCFA (Medium Chain Fatty Acid, yaitu asam Laurat, asam kaprat, asam myristat, asam kaprilat).
Asam laurat yaitu senyawa yang juga terkandung dalam Air Susu Ibu yang merupakan makanan kaya gizi yang berfungsi melindungi tubuh lemah bayi dari Mikro organisme berbahaya (Bakteri, Jamur dan Virus), Asam laurat juga berguna untuk penyembuhan penyakit dan sebagai suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh. Karena itulah VCO sangat baik untuk dikonsumsi oleh siapapun, mulai dari Bayi, Anak, Remaja, Orang Dewasa, Ibu Hamil atau menyusui, serta orang lanjut usia.
VCO adalah Suplemen alami, yang didapat dari bahan alam tanpa pemanasan dan tanpa penambahan zat apapun, sehingga akan lebih aman dibanding mengkonsumsi obat kimia. Para Peneliti menyebut VCO sebagai Antibiotik Super.
Asam lemak rantai sedang (MCFA) bisa langsung diserap melalui dinding usus sesampainya di saluran cerna, proses ini lebih cepat karena tanpa melalui proses hidrolisis dan enzimatik. Selanjutnya langsung dipasok masuk kedalam aliran darah dan langsung dibawa kedalam organ hati untuk dimetabolisir.
Didalam hati VCO diproses menjadi energi saja, bukan kolesterol LDL dan bukan timbunan lemak, energi tersebut digunakan untuk meningkatkan fungsi semua kelenjar endoktrin, organ dan jaringan tubuh.
Asam Lemak rantai sedang (MCFA) memiliki ukuran molekul yang kecil, sehingga mudah dicerna dan dapat langsung diserap tubuh (diserap oleh dinding usus) karena MCFA mudah menembus mitokondria (sebuah organ yang ada dalam setiap sel tubuh kita yang berfungsi menghasilkan energi untuk tubuh), Sehingga Pankreas, saluran pencernaan, dan hati dapat bekerja lebih ringan.
Kemudahan MCFA menembus mitokondria, menjadikan VCO berperan sebagai sumber energi instan atau cepat menghasilkan energi bagi tubuh.
Sedangkan minyak sayur lainya, mengandung asam lemak rantai panjang (LCFA-Long Chain Fatty Acid) dengan ukuran molekul asam lemak yang besar, minyak sayur perlu proses terlebih dahulu dalam saluran cerna sebelum dapat diserap oleh dinding usus.
LCFA harus diuraikan menjadi unit asam-asam lemak ukuran kecil dan berbentuk asam lemak bebas (free fatty acid) melalui proses hidrolisis dan emulsi dengan bantuan cairan empedu. Setelah diemulsikan sempurna, diuraikan menjadi unit-unit asam lemak bebas dengan bantuan enzim-enzim kelenjar pankreas.
Selanjutnya barulah dapat diserap oleh dinding usus, lalu ditampung dalam saluran getah bening. Uraian unit-unit asam lemak tersebut disusun kembali dan dikemas menjadi chylomicron dan lipoprotein. Lipoprotein inilah yang dipasokkan ke dalam aliran darah, dan sampai ke hati dimetabollisir dan produknya didistribusikan ke seluruh kelenjar endoktrin, organ dan jaringan tubuh sampai habis dalam bentuk energi, kolesterol, dan ada sisa lemak yang ditimbun di jaringan lemak tubuh.
Kolesterol dan timbunan lemak itulah yang dapat menjadi dasar timbulnya berbagai macam penyakit kronis dan degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan diabetes.
Berdasarkan hasil penelusuran majalah TRUBUS menunjukkan, uji klinis dengan hasil positif telah dilakukan untuk penyakit:Bagaimana mungkin sebuah produk dapat menjadi penangkal aneka penyakit yang menakutkan itu?.
Rubeola (campak), rubella (campak jerman), cytomegalovirus,
Diabetes, hepatitis c, herpes hsv 1, hipothyroid, hiv/aids,
Obesitas, pneumonia, virus influenza, tuberkulosis.
Kasus sembuh empiris dan uji invivo (uji biologi) terjadi pada penderita: Maag, Stroke, Hepatitis A, Hipertensi, Jantung Koroner, Kemulusan Kulit, Vertigo, Asma, Candida, Prostat, dan Darah Kental.
Jawabannya ada dalam buku hasil penelitian Mary G. Enig, Jon J. Kabara, Murray Price, Kaunitz, dan Bruce Fife. Sejumlah jurnal ilmiah, seperti American Journal of Clinical Nutrition, Journal of the National Cancer Institute, Journal of Infectious Diseases, Journal of Nutrition, Journal of the American Oil Chemist Society, Philippine Journal of Internal Medicine, Nutrition Reports International.
Tags:
sabun wajah anti jerawat, sabun glyserin, sabun jerawat, sabun minyak kelapa murni, sabun vco, sabun virgin coconut oil, produk kesehatan perawatan kulit dengan bahan dasar minyak kelapa dara, cara hilangkan jerawat, bekas jerawat, jerawat batu, mencerahkan wajah dengan sabun minyak kelapa murni. Faiza Shop Product Characteristics: Vegetable based Virgin Coconut Oil, Fantastic transparency enables bright colours, Good foaming, Excellent moisturising from a high glycerine content which provides a pleasant skin feel, sabun transparan, faizaashop.blogspot.com