MANFAAT JARING SABUT KELAPA

Coconet atau Coco Mesh (Jaring Sabut Kelapa) Untuk Penahan Erosi

Kerusakan alam yang terjadi akibat galian tambang berpotensi menyebabkan tanah longsor, erosi, pengikisan air tanah, bahkan banjir. untuk mereklamasi lahan bekas galian tambang membutuhkan penanganan serius seperti menanam kembali lahan, atau merubah areal lahan tersebut untuk usaha produktif seperti perikanan.
Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Langkah terbaik untuk mengurangi kerusakan adalah dengan reboisasasi atau menanaminya kembali. langkah awal sebelum dilakukan proses reboisasi, adalah menanam lahan dengan Cocomesh. Cocomesh adalah jaring yang dibuat dari sabut kelapa. Penggunaan Cocomesh terbukti efektif dalam mencegah longsor ataupun banjir, seperti yang sudah dilakukan oleh perusahaan Berau Cool di Kaltim. Keunggulan lain dari cocomesh ini adalah, ketika cocomesh sudah dihamparkan, maka media tersebut, sangat mudah untuk menggemburkan tanah bekas galian tambang, sehingga dapat dikatakan sebagai media tanam yang bagus.
Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Cocomesh Jaring Sabut Kelapa Untuk Reklamasi solusi sederhana terhadap persolan pengolahan pasca tambang atau sering disebut dengan reklamasi bekas tambang. Disebut Solusi sederhana karena menggunakan potensi lokal di areal tambang atau bahan banyak tersedia di Bumi Indonesia. Bahan tersebut adalah Cocomesh atau Jaring Sabut Kelapa. Cocomesh adalah jaring yang dibuat dari sabut kelapa telah menjadi primadona dalam membantu proses reklamasi tambang, pantai, atau hutan. Sifatnya yang biodegradable dan kuat, membantu mempermudah tumbuhnya tanaman baru pada bidang Cocomesh yang diletakkan di tanah bekas tambang. Pemanfaatan Cocomesh telah terbukti mampu menghijaukan areal bekas tambang, atau hutan gundul. Banyak perusahan konsultan penghijauan bekas tambang mulai beralih kepada material yang alami. Sifat material cocomesh yang terbuat dari sabut kelapa, yaitu mampu menyimpan air dalam waktu cukup lama, menyebabkan permukaan tanah yang ditutup oleh material ini terjaga kelembababannya. Hal ini mampu mempengaruhi struktur tanah agar mudah ditanami dengan bibit tananam atau biji, selain itu juga cocomesh sebagai pengganti tanah pada saat penanaman biji atau bibit tanaman tersebut. Kelebihan dari material cocomesh ini adalah tahan lama, menurut sumber ini mampu bertahan sekitar 4 tahun atau lebih, sehingga material dapat tumbuh selama masa pertumbuhan vegetasi baru. Pemakaian material cocomesh sangat cocok untuk lahan miring atau berbatu, melihat dari sifat elastisitas material ini. Contoh yang telah diaplikasikan  seperti pada kawasan bekas tambang Freeport. Gambar ini diambil dari sini Penggunaan cocomesh sangat cocok untuk tambang dengan lahan miring. Contoh ini penggunaan Cocomesh untuk lahan bebatuan. Pemesanan Cocomesh Kami RumahSabut sebagai pabric manufacture menyediakan berbagai macam ukuran cocomesh untuk keperluan reklamasi tambang, pencegahan longsor tebing, covering lapangan golf atau sepakbola. Ukuran yang tersedia adalah
Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Coconet atau CocoMesh

Cocomesh adalah jaring – jaring yang terbuat dari serat sabut kelapa dan 100 % menggunakan bahan alami tanpa melalui proses kimiawi. Cocomesh digunakan sebagai media tumbuh tanaman, penahan longsor dan perlindungan tanah pada lahan miring. Penggunaan sabut kelapa pertama kali digunakan pada jok mobil, sofa dan spring bed karena kemampuannya yang tinggi dalam menyerap air dan bau, tidak berubah bentuk dan tidak berjamur. Cocomesh sangat cocok untuk menjaga kestabilan tanah pada lahan miring, mencegah pengikisan tanah dan humus atau nutrisi pada tanah yang umumnya menjadi permasalahan pada lahan miring. Maksimal dalam 3 tahun Cocomesh akan terdegrdasi dengan tanah dan menjadi humus bagi area yang dipasangi cocomesh. Cocomesh juga dipakai dalam reklamasi lahan tambang dan terbukti mampu menghijaukan area yang rusak akibat kegiatan pertambangan. Ini adalah solusi yang lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan konstruksi batuan atau beton. Cocomesh dapat di aplikasikan di area seperti : Lereng atau Perbukitan Reklamasi lahan. Taman Drainase Pinggiran sungai dan Pantai.
..........

Cocomesh adalah jaring - jaring yang terbuat dari sabut kelapa. Bahannya terbuat dari 100 % bahan alami dan ramah lingkungan. Cocomesh atau yang biasa disebut Coir Geo textile digunakan sebagai media taman dan media penguatan struktur tanah pada lahan miring atau lereng. Cocomesh lebih murah dan efisien dibandingkan penggunaan permukaan batuan atau beton yang umumnya digunakan dalam penguatan struktur pada lahan miring. Cocomesh tebukti ampuh dalam mencegah longsor atau pengikisan pada tanah dan menjaga tanah agar tidak berpindah dari tempatnya serta mencegah pengikisan unsur hara yang dapat menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh, itu semua karena kemampuan cocomesh yang tinggi dalam menyerap air dan mampu menjadi humus. Dalam jangka waktu 3 tahun cocomesh akan terdegradasi dengan tanah dan tumbuhan yang hidup di atasnya, karena bahannya yang memang berasal dari tumbuhan.
Aplikasi ini sudah banyak digunakan di negara - negara seperti China, Korea, Jerman dan Luxemburg yang memang menggunakan produk kami untuk digunakan di negara mereka. Cocomesh juga tebukti lebih baik daripada penggunaan tehnik bored pille yang biasa digunakan pada lereng di sisi jalan tol, karena longsor merupakan proses akhir dari pengikisan yang terjadi terus menerus. Dengan cocomesh media ini akan membantu mengurangi air hujan terkontak langsung dengan tanah dan menjaga perkuatan top soil agar tidak buyar.
..........

Benefits of Coconuts coconet cocomesh
Cocomesh adalah jaring - jaring yang terbuat dari sabut kelapa. Bahannya terbuat dari 100 % bahan alami dan ramah lingkungan. Cocomesh atau yang biasa disebut Coir Geo textile digunakan sebagai media taman dan material stabilisasi lereng atau lahan miring. Cocomesh lebih murah dan efisien dibandingkan penggunaan permukaan batuan atau geotextile yang umumnya digunakan dalam struktur penguat pada lahan miring. Cocomesh tebukti ampuh dalam mencegah longsor atau pengikisan pada tanah dan menjaga tanah agar tidak berpindah dari tempatnya serta mencegah pengikisan unsur hara yang dapat menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh, itu semua karena kemampuan cocomesh yang tinggi dalam menyerap air dan mampu menjadi humus. Dalam jangka waktu 3 tahun cocomesh akan terdegradasi dengan tanah dan tumbuhan yang hidup di atasnya, karena bahannya yang memang berasal dari tumbuhan.

Aplikasi ini sudah banyak digunakan di negara - negara seperti China, Korea, Jerman dan negara eropa lainnya yang memang menggunakan produk kami untuk digunakan di negara mereka, karena longsor merupakan proses akhir dari pengikisan yang terjadi terus menerus. Dengan cocomesh media ini akan membantu mengurangi air hujan terkontak langsung dengan tanah dan menjaga perkuatan top soil agar tidak buyar.

Kami juga telah dipercaya oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk melalukan riset bersama penggunaan sabut kelapa di area pesisir pantai dalam membantu mencegah terjadinya abrasi. Riset tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2014 ini Pulau Bali.
.........


Coconet adalah jaring yang dibuat dari sabut kelapa yang berfungsi membantu proses reklamasi  tambang, pantai, atau hutan.
•Coconet berfungsi sebagai media tumbuh tanaman, sangat cocok untuk reklamasi bekas tambang, atau pantai, penguatan tebing, pencegah erosi, penguatan tanah, penguatan jalur sepanjang rel kereta, penguatan tebing jalan atau jembatan. Sifatnya yang biodegrable dan kuat, membantu mempermudah tumbuhnya tanaman baru pada bidang coconet yang diletakkan ditanah bekas tambang.

•Pemanfaatan Coconet telah terbukti mampu menghijaukan areal bekas tambang, atau hutan gundul. Selain itu juga coconet dapat digunakan sebagai lapisan landasan awal dudukan jalan sebelum di aspal, agar aspal atau jalan tidak pecah dan retak – retak.
Kelebihan dan Keunggulan :
•Keunggulan Coconet atau jaring sabut kelapa dibanding dengan geotextile dari bahan sintetis antara lain :
•Bahan adalah serat alami
•Bahan serat kuat, mampu bertahan lama tetapi biodegradable
•Mampu menahan air
...
Cocomesh (Geotextile nets Woven) Jaring Sabut Kelapa Pencegah Erosi
Anyaman Serat sabut kelapa sering disebut dengan woven nets geotextile atau Cocomesh adalah serat yang dibuat tanpa bahan kimia. Jala Cocomesh ini adalah media sempurna untuk melindungi lereng dari erosi. Bahkan pemanfaatannya dapat menumbuhkan tanaman baru yang dapat memperkokoh struktur tanah.

Penggunaan woven geotextile atau cocomesh adalah untuk biochemical engineering, pembangunan jalan, pengendalian penguapan di lereng tebing.

Cocomesh ini adalah murni 100% organik dan ramah lingkungan, dan dibuat murni dari cocofiber. Ketahanan dari jaring cocomesh ini adalah 5 tahun atau lebih hampir sama dengan jaring sintetis.

Serat yang ada dalam jaring tersebut memiliki kemampuan menahan air dan biodegradable, kondisi ini yang sangat baik untuk memudahkan tumbuh tanaman.

Tujuan lain penggunaan jala geotextile atau cocomesh
sebagai hiasan di kebun,
perlindungan terhadap erosi,
stabilisasi dari penguapan di lereng,
konstruksi jalan,
menyuburkan tanah
hiasan kolam.
...


DEFINISI COCOMESH (JARING SABUT KELAPA) DAN KELEBIHANNYA
On September 25, 2015, Posted by admin , In Geotextile,Product, By aktifitas,distributor geotextile,geo textile,geosintetik,geotekstil,geotextile,geotextile adalah,geotextile eceran,geotextile indonesia,geotextile woven,harga bahan kain,harga geotekstil,harga geotextile,harga geotextile non woven,harga geotextile woven,harga kain bahan,jual geotextile,non woven geotextile , With No Comments
cocomesh

Cocomesh adalah jaring yang dibuat dari bahan tali – tali sabut kelapa. Cocomesh merupakan material yang biodegradable yang kuat, serta mampu membuat tanaman tumbuh dengan mudah di bidang cocomesh yang ditempatkan pada tanah. Cocomesh berguna utk menghindari erosi supaya tak terjadi dan juga dimanfaatkan sebagai penguatan tanah pada lereng bukit. Umumnya, material ini diaplikasikan pada lahan bekas tambang.

Material alami ini tak menghasilkan ampas-ampas (residu) yang berbahaya. Saat dijadikan tali & membentuk jaring, Jaring serabut kelapa ini mempunyai kekuatan lebih utk meresap air serta dapat menahan erosi tanah. Kemampuan – kemampuan tersebutlah yg digunakan utk mencegah terjadinya tanah longsor pada berbagai area.

Cocomesh dapat dijadikan sebagai penyubur tanah, karakternya yg bekas pakai, jaring serabut kelapa ini dapat terurai di tanah dengan seiring berjalannya waktu yang kemudian menjadi unsur hara yg dapat menyuburkan tanah. Kesimpulannya adalah penggunaan cocomesh dapat dijadikan sebagai media penghijauan pada berbagai area (umumnya ditujukan untuk perbaikan lahan atau reklamasi  yg terganggu yang disebabkan oleh kegiatan usaha).

Saat ini, mayoritas pemakai cocomesh ialah perusahaan – perusahaan tambang. Umumnya, sehabis digali/diekplorasi, daerah eks tambang menjadi susah untuk dihijaukan seperti semula. Karena, tanah di lahan tersebut telah mengandung zat asam yang amat tinggi. Hal tersebut berdampak pada susahnya aneka tumbuhan sukar untuk tumbuh di sana. Dengan mengaplikasikan cocomesh, kelembaban tanah di area tambang pun akan kembali.

kegunaan cocomesh

Berikut kelebihan-kelebihan cocomesh :

Material ini amat sesuai/pas untuk area atau lahan miring maupun berbatu, dilihat dari karakteristiknya yang elastis. Misalnya diaplikasikan di area bekas tambang.
Cocomesh ini tahan lama. Dapat bertahan sekitar lima tahun atau lebih, dengan demikian cocomesh bisa tumbuh disaat masa pertumbuhan tanaman/vegetasi baru.
100 % murni dan biodegradable serta ramah terhadap lingkungan.
Tak mudah terbakar.
Anti ngengat serta tahan dari jamur dan tak mudah membusuk.
Mampu memberikan insulasi yg amat baik pada suhu serta udara.
Flame retardant.
Mudah untuk dibersihkan.
Alot serta tahan lama.
Tak tersentuh oleh kelembaban.
Resilient yaitu, mampu kembali kebentuk konstan bahkan sehabis dipakai.
Benar-benar statis.
Dapat menyimpan air tiga kali dari beratnya.
Sabut 15x lebih tahan lama dari rusak dibandingkan dengan kapas.
Sabut 7x lebih tahan lama dari rusak jika dibandingkan dengan rami.

....

Cocomesh tingkatkan nilai jual sabut kelapa
Selasa, 14 September 2010 / 10:22 WIB
1
SHARES
      INDEKS BERITA

BERITA TERKAIT
Manfaatkan kekayaan serat bumi pertiwi jadi komoditas
Mengganti plastik dengan kulit jagung
Mengolah daun indigofera menjadi zat pewarna alami

Limbah sabut kelapa tidak hanya bisa digunakan sebagai pelapis jok dan kursi. Saat ini, sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai produk penghijauan bernama cocomesh. Dengan membentuk jaring, cocomesh bermanfaat untuk reklamasi bekas lahan tambang.

Pohon kelapa atau Cocos nucifera memang sudah lama terkenal memiliki banyak manfaat. Mulai dari akar, batang, daun, buah hingga pelepahnya, semuanya dapat dimanfaatkan. Kelapa bisa menjadi bahan baku berbagai produk kerajinan tangan, olahan makanan dan minuman, arang batok, hingga zat pewarna pada perabotan rumahtangga.

Produk olahan dari berbagai bagian pohon kelapa terus berkembang. Salah satunya adalah produk olahan dari limbah sabut kelapa, yang dijadikan jaring sabut kelapa. Namanya cocomesh.

Bentuk cocomesh menyerupai jaring yang memiliki banyak kegunaan. Selain berfungsi memperbaiki area tanah yang kelembabannya telah hilang akibat aktivitas tertentu, cocomesh berguna mencegah erosi dan penguatan tanah di lereng bukit.

Jaring sabut kelapa ini tidak menimbulkan residu berbahaya. Ketika dibuat tali dan membentuk jaring, cocomesh memiliki kekuatan lebih untuk menyerap air dan menahan erosi tanah. Sifat-sifat itulah yang dimanfaatkan untuk mencegah tanah longsor di berbagai area.

Sejatinya, cocomesh juga bisa digunakan sebagai bahan penyubur tanah. Sifatnya bekas pakai, mampu terurai di tanah dan menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.

Jadi, cocomesh bisa digunakan sebagai media penghijauan di berbagai area untuk tujuan reklamasi atau perbaikan kegunaan lahan yang terganggu akibat kegiatan usaha. "Sebagian besar pengguna cocomesh saat ini adalah perusahaan-perusahaan tambang," kata Arief Nugroho, pemilik CV Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu.

Biasanya, selesai dieksplorasi, lahan bekas tambang telah sulit dihijaukan kembali. Sebab, tanahnya sudah memiliki kandungan keasaman yang sangat tinggi. Ini menyebabkan tumbuhan sulit hidup di atasnya.

Nah, dengan menggunakan cocomesh, kelembaban tanah bekas lokasi tambang bisa kembali seperti semula. Sebab, pemerintah mewajibkan para pemilik Kuasa Pertambangan (KP) mengembalikan kualitas tanah seperti sedia kala ketika belum terjadi kegiatan eksplorasi.

Di samping manfaat-manfaat di atas, cocomesh juga mampu meningkatkan nilai jual produk sabut kelapa. Sebab, selama ini sebagian besar sabut kelapa masih menjadi limbah yang tersia-siakan. Atau setidaknya, sabut kelapa dipres membentuk balok. Lalu, menjadi produk setengah jadi yang diekspor ke berbagai negara. Padahal, ujung-ujungnya produk jadi dari sabut kelapa itu kembali dijual ke Indonesia.

Mansur Mashuri, pemilik CV Rumah Sabut di Yogyajarta, menambahkan, untuk meningkatkan nilai produk, sejatinya sabut kelapa bisa dijadikan produk bermanfaat seperti cocomesh. Apalagi, produk ini ramah lingkungan dengan turut membantu mengurangi limbah sabut kelapa. "Sabut kelapa ini awalnya dibuat tali, yang lantas dianyam," ujarnya.

Hanya, di Indonesia, penggunaan cocomesh belum memasyarakat. Sosialisasi manfaatnya kepada masyarakat sangat terbatas.

Selama ini, reservasi bekas lokasi tambang menggunakan jaring dari serat sintetis. Dengan adanya cocomesh dari sabut kelapa, pilihannya menjadi lebih beragam.

Meski cocomesh belum begitu populer di masyarakat, para produsen belum mampu memenuhi semua permintaan yang datang.

Arief mengaku, permintaan cocomesh masih jauh di atas kapasitas produksinya saat ini. Asal tahu saja, kapasitas produksinya sekarang sebanyak 20.000 meter persegi (m²) sebulan.

Beberapa perusahaan pertambangan seperti PT Freeport Indonesia dan PT Chevron menjadi klien Arief selama ini. Belum lama ini, dia juga mendapatkan proyek pembuatan Cocomesh sebanyak 10.000 m². Produk itu untuk proyek dudukan aspal di proyek akses jalan pada tambang Martabe, Medan, Sumatera Utara.

Dari permintaan sebanyak itu, omzet rata-rata yang bisa diraup Arief mencapai sekitar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per bulan. "Kami memiliki beberapa sentra pembuatan cocomesh di Kulonprogo, Yogyakarta," imbuh dia.

Sementara itu, Mansur mampu mengirim sekitar satu sampai dua kontainer cocomesh ke berbagai proyek tambang atau proyek pembangkit listrik. Satu kontainer berisi sekitar 5.000 m² cocomesh.

Harganya sekitar Rp 9.000 per m². Artinya, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 45 juta-Rp 90 juta sebulan.

Klien Mansur, antara lain PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk. Pelanggan lainnya adalah proyek pembangkit listrik di Garut, Jawa Barat. "Yang di Garut itu untuk menahan longsor," ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan cocomesh, Mansur memberdayakan warga sekitar Gedong Kuning, Yogyakarta. Karena pembuatan cocomesh di tempat tersebut tergantung pada pesanan, jumlah produksinya pun dapat ditakar. "Kami memiliki kapasitas produksi hingga 40.000 m² sebulan," kata Mansur.

Sebenarnya, peluang mengekspor cocomesh ke luar negeri terbuka lebar. Mansur, misalnya, sempat hampir berhasil mengirimkan cocomesh ke Korea Selatan. Namun, lantaran harganya kalah bersaing dengan produk sejenis dari India, pembeli di Korea Selatan batal membeli dari Mansyur.

Di Korea Selatan, cocomesh digunakan untuk alas lapangan sepak bola atau golf sebelum ditanami rumput. "Tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita untuk membuat cocomesh yang mampu bersaing dengan produk dari negara lain," ujar Mansur.

VCO adalah minyak kelapa, tapi minyak kelapa belum tentu VCO

Perbedaan VCO dengan Minyak Kelapa bukan VCO. Berdasarkan cara pengolahan dan kualitasnya, maka minyak kelapa yang ada dipasaran dikelompo...